Pilpres 2019
Jokowi Iklan di Bioskop, Gerindra: Mau Nonton Jadi Engga 'Sreg'
Menurut Muzani iklan tersebut mengganggu kenyamanan orang yang berniat untuk nonton.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani berkomentar terkait iklan capaian pemerintah Jokowi di bioskop yang ditayangkan sebelum film di mulai.
Menurut Muzani iklan tersebut mengganggu kenyamanan orang yang berniat untuk nonton.
"Dalam kasus iklan media di bioskop menurut saya itu kan media tertutup itu kan niatnya mau nonton atas satu film. Terus terang kadang-kadang akhirnya suasana jadi terganggu," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (14/9/2018).
Menurut Muzani, bioskop merupakan tempat yang memiliki privasi. Masyarakat ke tempat tersebut mengeluarkan biaya tidak gratis. Sehingga tidak heran bila ada masyarakat yang merasa terganggu dengan adanya iklan tersebut.
"Suasana hati kita yang nonton kadang-kadang kurang sreg karena suasana kita mau rileks," katanya.
Muzani mengaku belum tahu apakah iklan Jokowi tersebut termasuk kampanye terselebung atau tidak. Ia akan menanyakan kepada penyelenggara Pemilu apakah iklan tersebut termasuk kampanye atau bukan.
"Tapi yang pasti pasang iklan disitu bayar engga gratis. Apakah ini bagian dari kampanye terselubung atau apa biar nanti kami akan sampaikan ini," katanya.
Muzani mengatakan sebagai calon pertahana, Jokowi memiliki keleluasaan dalam bermanuver memanfaat media untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Hal itulah yang tidak dimiliki poros Prabowo-Sandiaga dalam menghadapi Pemilu Presiden 2019.
"Sebagai incumbent Pak Jokowi dan timnya memiliki keleluasan melakukan manuver memanfaatkan media dalam ruang maupun luar ruang untuk memberikan iklan ataupun pesan kepada masyarakat dengan banyak cara. Cara-cara itu baik yang terang-terangan maupun terselubung," katanya.