Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Prabowo Geli dan Tertawa Dituduh Mau Ubah Pancasila Jadi Khilafah

Bakal calon Presiden Prabowo Subianto menjawab isu liar soal dirinya akan mengubah dasar negara Pancasila menjadi khilafah.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto (kiri) menunjukkan buku dari Istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid (tengah) disaksikan anaknya Yenny Wadid (kanan) usai berkunjung ke rumah keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jakarta, Kamis (13/9/2018). Kedatangan Prabowo Subianto tersebut untuk silaturahmi serta meminta pandangan terkait Pemilihan Presiden pada tahun 2019 mendatang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon Presiden Prabowo Subianto menjawab isu liar soal dirinya akan mengubah dasar negara Pancasila menjadi khilafah.

Mantan Danjen Koppasus ini menegaskan komitmennya untuk menjaga Pancasila sebagai dasar negara RI.

Untuk itu, dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir soal isu dirinya akan mengubah Pancasila sebagai dasar negara.

Hal itu disampaikannya usai bersilaturahmi dengan keluarga Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018).

"Ada juga bertanya, Prabowo ini mendukung dan akan mengubah Pancasila menjadi khilafah. Yaa saya kira ini sesuatu yang geli, saya mentertawakan," kata Prabowo Subianto.

Baca: Prabowo Rangkul Andi Arief, Demokrat : Masalah Sudah Selesai

Prabowo juga menyampaikan bahwa kekhawatiran itu muncul dari akar rumput.

Meski begitu, ia memastikan bahwa sebagai seorang prajurit TNI telah disumpah untuk terus membela tanah air berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

"Jadi tidak mungkin saya keluar dari Pancasila. Yang saya inginkan adalah menegakkan Pancasila secara murni. Jadi bukan Pancasila sebagai mantra tapi dijalankan," jelas Prabowo.

Ketua umum Partao Gerinda ini juga menegaskan bahwa paham khilafah merupakan propaganda picik yang bisa menyesatkan masyarakat.

"Masalah khilafah itu adalah menurut saya propaganda yang sebetulnya picik tapi berbahaya karena rakyat bisa terpengaruh," ungkap Prabowo.

Sementara itu, Pertemuan Prabowo dan keluarga Gus Dur berlangsung sekitar kurang lebih dua jam.

Prabowo diterima oleh istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid dan putri Gus Dur, Yenny Wahid.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved