Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Apa Sikap PKS Terhadap Kadernya Gubernur Maluku Utara yang Membelot Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin?

"Sekalipun ada perbedaan pendapat, tradisi PKS adalah diam," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Kamis (13/9/2018).

TRIBUN/HO
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, menemui petani saat berkunjung ke Desa Pecangaan Kecamatan Batangan, Pati, Jumat (13/4/2018). Para petani mengeluhkan kondisi harga garam yang menurun, imbas dari kebijakan impor garam. TRIBUNNEWS/HO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Roy Suryo melihat hal yang tidak biasa di balik sikap Gubernur Maluku Utara sekaligus politisi PKS Abdul Ghani Kasuba secara terbuka menyatakan mendukung kubu petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Tidak biasa menurut Ray Rangkuti, karena perbedaan sikap politik di dalam PKS tidak lazim diungkapkan secara terbuka, seperti yang dinyatakan Abdul Ghani Kasuba.

"Sekalipun ada perbedaan pendapat, tradisi PKS adalah diam," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Kamis (13/9/2018).

Baca: Gubernur Maluku Utara Dukung Jokowi, Mahfuz Sidik: PKS Juga Tak Dukung Ghani Sebagai Cagub Petahana

Karena kata dia, mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga itu adalah keputusan dari forum tertinggi PKS.

"Dan lagi, secara kelaziman, keputusan politik dari forum tertinggi adalah bersifat mutlak," ucapnya.

Pengabaian atas hal itu, tegas dia, adalah ketidakpatutan.

"Dengan begitu, Abdul Ghani Kasuba bukan hanya tidak patuh pada keputusan tertinggi partai, malah menyatakannya secara terbuka," jelasnya.

Dan pilihan politiknya malah berlabuh ke Jokowi, yakni sosok yang justru ditolak secara total oleh PKS.

Gerakan #2019GantiPresiden adalah gerakan kader PKS bersama elemen sipil lainnya yang menolak Jokowi dipilih kembali.

Gerakan ini sudah lama bergerak bahkan sebelum adanya keputusan resmi partai untuk mendukung Prabowo-Sandiaga.

PKS juga telah lama membentuk sikap politik yang seolah-seolah tidak bisa bernegosiasi dengan Jokowi dalam hal calon presiden.

"Maka sikap berbeda Abdul Ghani Kasuba sebagai kader dan bahkan diumumkan secara terbuka itu adalah ketidaklaziman," ujarnya.

Lalu akan seperti apa sikap PKS?

"Kita lihat nanti," jawabnya.

Diberitakan bahwa Abdul Gani menyatakan dukungan kepada Jokowi.

Ia menerangkan, keputusan itu bukan karena Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendukungnya pada pemilihan gubernur.

"Pada pilpres saya dukung Jokowi. Bukan karena PDIP mendukung sebagai cagub Maluku Utara (Malut), tetapi faktor Jokowi masih dibutuhkan untuk melanjutkan dua periode," ujarnya dikutip dari kantor berita Antara di Ternate, Selasa.

Menurutnya pilihan untuk tetap mendukung Jokowi bukan karena partai yang mengusungnya pada pemilihan gubernur, melainkan ada kecocokan visi dan misi, karena Jokowi adalah sosok yang sangat dekat baik secara pribadi maupun kelembagaan dengan masyarakat pada umumnya.

"Apalagi selama memimpin Jokowi cukup berhasil dalam membangun republik ini," katanya.

Sebelumnya, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (NTB) dan Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Keduanya merupakan kader Partai Demokrat. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved