Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2019

Akademisi: Dukungan Para Kepala Daerah Kepada Jokowi Tak Langgar Aturan

"Jadi menurut saya menunjukan dukungan kepada Jokowi dalam pilpres bukan sesuatu yang melanggar aturan," ujar Arlan

Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
Gubernur Papua Lukas Enembe 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengajar ilmu Pemerintahan FISIP universitas Jendral Ahmad Yani, Cimahi Bandung, Arlan Siddha menilai dukungan beberapa kepala daerah kepada petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pilpres bukan sesuatu yang melanggar aturan.

Arlan pun merujuk kepada aturan KPU No 23 Tahun 2018, bahwa kepala daerah bahkan diperbolehkan untuk berkampanye dan mekanisme berkampanye diatur dalam aturan tersebut.

Baca: Pengamat Nilai Keniscayaan Gubernur Maluku Utara Dukung Jokowi - Maruf Amin

"Jadi menurut saya menunjukan dukungan kepada Jokowi dalam pilpres bukan sesuatu yang melanggar aturan," ujar Arlan kepada Tribunnews.com, Rabu (12/9/2018).

Karena menurutnya, memberi dukungan berbeda dengan kampanye.

"Jika kampanye jelas mengajak dan kemudian memobilasasi massa untuk dipengaruhi dan bertujuan untuk ikut memilih salah satu calon," jelasnya.

Sementara dukungan, imbuhnya, menunjukan posisi seseorang dalam mengambil sikap dan tidak Ada niatan untuk mempengaruhi orang lain.

Lebih lanjut menurut dia, pernyataan dukungan tersebut sebenarnya hal yang biasa dalam kehidupan berdemokrasi.

Selain itu dia melihat, pernyataan dukungan beberapa Gubernur kepada Jokowi bukan tanpa alasan.

Dia melihat beberapa alasan sehingga kepala daerah berlabuh pada dukungan kepada Jokowi.

Pertama sebagai konsekuensi logis jabatan politik. Karena kepala daerah yang menang diusung partai politik.

Kedua alasan kerja nyata Jokowi. Karena banyak daerah yang sudah mulai memasang pondasi pembangunan berharap program pembangunan kedepan berkelanjutan.

Terutama kata dia, Indonesia timur banyak kepala daerah yang justru mendukung Jokowi di luar partai  koalisi.

"Ini saya kira konsekunsi logis dari kerja nyata Jokowi," jelasnya.

Ketiga, imbuhnya, beberapa komitmen janji Jokowi sudah terealisasi dan sudah bisa dirasakan oleh masyarakat.

"Ini sangat membantu trust publik kepada pemerintah di daerah dan pusat," ucapnya.

Pemberian dukungan kepala daerah akan merusak fokus kinerja kepala daerah di daerah masing masing?

Terkait anggapan itu, ia mengatakan hal itu pernyataan yang sangat pesimis dan underestimated.

Dalam hal membangun kinerja kepala daerah, dia menjelaskan, urusan dukungan tidak lantas membuat kepala daerah menjadi tidak fokus.

"Justru dukungan tersebut menjadi motivasi kepala daerah itu sendiri," jelasnya.

karena kepala daerah sebisa mungkin menciptakan kepercayaan lebih tinggi dari masyarakat kepada pemerintah yang selama ini sedang bekerja cepat mengejar pembangunan.

"Kemudian hal lain yang menjamin kepala daerah tidak mungkin tidak fokus pada kinerja adalah komitmen kepala daerah selama dibawah pemerintahan Jokowi yang terus didorong dalam meningkatkan fungsi pemerintah yakni pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan," katanya.

Baca: Capres yang Menang di Jatim Bakal Memenangkan Pilpres 2019

Delapan Gubernur pemenang Pilkada serentak 2018 lalu itu sudah menyatakan mendukung Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinannya dua periode.

Mereka adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, dan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved