Selasa, 7 Oktober 2025

Pilpres 2019

Pengamat Nilai Sikap Politik Delapan Gubernur Baru Beri Angin Segar kepada Jokowi di Pilpres 2019

"Bagaimanapun para Gubernur ini adalah mereka yang sudah membuktikan mendapat dukungan di daerah masing-masing," ujar Ray Rangkuti

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kolase sembilan orang Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih yang telah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018). Ke sembilan Gubenur dan Wakil Gubernur tersebut diantaranya Gubernur Sulawesi Selatan, Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Kalimantan Barat, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Bali, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Gubernur Papua, dan Gubernur Sulawesi Tenggara. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai dukungan delapan Gubernur yang baru dilantik akan sangat berdampak positif bagi pasangan petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

"Bagaimanapun para Gubernur ini adalah mereka yang sudah membuktikan mendapat dukungan di daerah masing-masing," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Senin (10/9/2018).

Baca: Dukung Jokowi-Maruf, Demokrat Beri Dispensasi Khusus untuk Lukas Enembe

Para pemilih delapan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur, secara psikologis, kata dia pasti punya keterkaitan dengan siapa calon presiden yang akan mereka dukung.

"Soal seberapa besar, tentu survey lebih bisa memastikannya," jelasnya.

Namun saat yang sama, imbuhnya, sikap politik para Gubernur itu juga mengindikasikan arus besar pemilih di daerahnya.

Artinya, dia menjelaskan, jika seorang Gubernur secara terbuka menyatakan siapa yang akan mereka dukung di pilpres nanti, juga menyiratkan arus besar pemilih di daerah itu.

"Jadi kalau satu daerah menyatakan misalnya dukung pasangan tertentu, tentunya karena di daerah itu ada kantong pemilih yang cukup besar untuk kandidat di maksud. Di sinilah posisi gubernur Papua, Sulut, Banten dan Jatim berada dan lainnya berada," paparnya.

Sekalipun partai asal mereka mendukung capres yang berbeda dengan pilihan mereka, menurut dia, tapi pilihan ini dilakukan karena ada arus besar pemilih di daerah itu yang mendukung capres tertentu.

Jadi, ia menegaskan, ada unsur pertimbangan politis dalam hal ini dari pernyataan dukungan politik dari para Gubernur.

Di luar itu, tentu saja, karena kepala-kepala daerah ini sebelumnya sudah pernah bekerja sama dengan Jokowi.

Jadi dia menilai ada kemungkinan perasaan nyaman berada di bawah kepemimpinan Jokowi sebagai presiden dan mereka adalah Gubernur yang juga berarti perpanjangan tangan presiden di daerah.

"Dan karena itulah dukungan pada Jokowi dilakukan demi sinergitas yang sudah terbangun. Di luar itu, tentu saja karena kesamaan partai. Untuk yang hal ini tentu sudah seperti kewajiban," jelasnya.

Baca: Indonesia Sabet Juara Kedua Olimpiade Metropolis di Rusia

Delapan Gubernur pemenang Pilkada serentak 2018 lalu itu sudah menyatakan mendukung Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinannya dua periode.

Mereka adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, dan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved