Pilpres 2019
Elite Demokrat: Asian Games 2018 Sukses, Elektabilitas dan Citra Positif Jokowi Pasti Meningkat
Euforia keberhasilan Asian Games turut membawa nama Jokowi ke mata dunia dan mampu meningkatkan elektabilitas masyarakat Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elite Partai Demokrat meyakini tingkat elektabilitas calon peserta Pemilu Presiden 2018 pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin diperkirakan makin tinggi setelah Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
"Dari semua cerita ini, kita harus akui memang itu benar. Jokowi pasti meraup keuntungan politik dari Asian Games dan aksi aksinya selama Aasian Games berlangsung," ujar Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada Tribunnews.com, Senin (3/9/2018).
Keuntungan politik terhadap Jokowi ini terjadi ketika peringkat Indonesia yang berada di posisi ke-4 dengan meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu, memberikan sentimen positif. Indonesia hanya di bawah Korea (49 emas), Jepang (74 emas), dan Cina (132 emas).
Hal lain yang bakal berdampak pada peningkatan elektabilitas pasangan petahana adalah pemberian bonus kepada peraih medali pada Asian Games 2018, termasuk pelatih dan asisten pelatihnya.
Selain itu banyak pihak menilai kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 merupakan bagian dari kesuksesan pemerintahaan saat ini.
Euforia keberhasilan Asian Games turut membawa nama Jokowi ke mata dunia dan mampu meningkatkan elektabilitas masyarakat Indonesia.
Ditambah lagi saat penutupan Asian Games, Jokowi lebih memilih berada bersama para korban gempa lombok.
"Saya juga meyakini bahwa elektabilitas dan citra positif Jokowi akan meningkat," dia meyakini.
Satu lagi, imbuhnya, dengan semua keuntungan politik itu, dia melihat memang Jokowi mengoptimalkan posisinya sebagai Presiden yang juga sebagai capres umtuk mendapat keuntungan politik dari aktivitas selama Asian Games dan selama penanganan bencana.
"Momen penting dan mahal diambil oleh Jokowi seperti aksi motornya dengan stumt man serta pemebrian buku tabungan ke atlet."
"Itu mahal tapi efektif menaikkan citra Jokowi. Jokowi harus kita akui mempolitisasi ini demi kepentingaan politiknya, tapi itu sah. Tidak melanggar aturan kampanye," jelasnya.
Namun demikian menurut Ferdinand Hutahaean, meningkatnya elektabilitas Jokowi itu tidak akan bisa menjadi sebuah kesimpulan bahwa pasangan petahana akan memang Pilpres dalam pilpres 2019.
"Naik betul, tapi menang? Belum tentu," jelasnya.
Karena kata dia, masih ada banyak waktu untuk tergelincir bagi Jokowi dan kubu lawan Prabowo Subianto akan naik.
"Semua tergantung kepiawaian kedua belah pihak," ujarnya.
Sebelumnya analis politik Teguh Yuwono mengatakan Tingkat elektabilitas calon peserta Pemilu Presiden 2018 pasangan Joko Widodo dan Ma`ruf Amin diperkirakan makin tinggi setelah Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Apalagi, kata Teguh Yuwono di Semarang, Minggu, Indonesia berada di posisi ke-4 dengan meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu, atau di bawah Korea (49 emas), Jepang (74 emas), dan Cina (132 emas).
"Hal ini tentunya akan meningkatkan tingkat keterpilihan pasangan Jokowi dan Ma`ruf Amin pada Pemilu Presiden 2019," kata Teguh yang juga Ketua Program Magister Ilmu Politik FISIP Universitas Diponegoro Semarang.
Kendati penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di Asia ini merupakan kewajiban negara, kata Teguh Yuwono, perolehan medali emas yang melebihi target sebanyak 16 keping ini merupakan prestasi bangsa Indonesia.
Berita sebelumnya, menjelang sehari penutupan Asian Games XVIII, Sabtu (1/9), sebanyak 14 emas di antara 31 emas yang diraih kontingen Indonesia berasal dari cabang olahraga pencak silat.
Bahkan, para pesilat Indonesia menyapu bersih enam emas nomor seni (tunggal, ganda, dan regu) putra/putri yang dipertandingkan di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Sementara itu, orang nomor 1 di Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) adalah Prabowo Subianto yang notabene Bakal Calon Presiden RI.
Prabowo bersama pasangannya Bakal Calon Wapres RI Sandiaga Salahuddin Uno akan bersaing dengan pasangan Jokowi dan Ma`ruf Amin memperebutkan kursi presiden/wakil presiden pada tanggal 17 April 2019.
Hal lain yang bakal berdampak pada peningkatan elektabilitas pasangan calon petahana, lanjut Teguh Yuwuno yang juga alumnus Flinders University Australia, adalah pemberian bonus kepada peraih medali pada Asian Games 2018, termasuk pelatih dan asisten pelatihnya.
Seperti yang diberitakan, Pemerintah memberikan bonus bagi peraih peraih emas untuk atlet individu sebesar Rp1,5 miliar. Sedangkan untuk ganda masing-masing Rp1 miliar dan tim masing-masing Rp750 juta.(*)