Pilpres 2019
Disebut Jadi Jubir Jokowi-Maruf, Deddy Mizwar: Belum Gabung, Masih Ngobrol-ngobrol
Saat ditanya agendanya datang ke rumah Cemara, Deddy mengatakan ingin bersilahturahmi dengan calon Wakil Presiden Kiai Maruf Amin.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden Kiai Maruf Amin menyambangi Rumah Cemara di Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (1/9/2018) sekitar 13.10 WIB usai menghadiri Rakornas PDI Perjuangan.
Kiai Maruf menyapa sejumlah Sekjen Parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) dan para wartawan begitu tiba di tempat yang selama ini dijadikan sebagai markas tim pemenangan Jokowi-Kiai Maruf.
Dari para politisi yang hadir, juga telihat Anggota Dewan Pertimbangan Partai Demokrat yang tak lain Gubernur Jawa Barat nonaktif, Deddy Mizwar.
Deddy Mizwar juga turut menyambut kedatangan Ketua MUI non-aktif itu.
"Ehh, Pak Deddy," sapa Ma'ruf Amin.
"Iya, sehat Pak Kiai," balas Deddy Mizwar.
Deddy terlihat menyalami Kiai Maruf serta salam cipika-cipiki.
Deddy Mizwar lebih dulu datang sebelum Kiai Maruf ke Rumah Cemara.
Ia datang ditemani tiga orang ajudannya, mengenakan kemeja putih lengan panjang "Assalamualaikum," ucap Deddy Mizwar menyapa wartawan saat tiba.
Penampilan Deddy datang ke rumah Cemara ini terlihat seperti Presiden Jokowi yang melipat kemeja putih panjangnya.
Baca: Keluarga Bantah Kombes Heri Nixon Menculik dan Menganiaya Ade Saputra dan Keluarganya
Saat ditanya agendanya datang ke rumah Cemara, Deddy mengatakan ingin bersilahturahmi dengan calon Wakil Presiden Kiai Maruf Amin.
"Ingin silahturahmi saja, pengen ketemu KH Maruf Amin. Besok kan Pak Kiai sibuk," ucap Deddy kepada wartawan.
Ia tak menampik terkait namanya muncul sebagai Jubir pasangan Jokowi-Kiai Maruf Amin.
Dia hanya menyatakan saat ini masih berbincang dengan tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Belum gabung, tapi masih ngobrol-ngobrol. Karena kan belum jelas, belum ada surat, legalnya belum ada. Nanti tergantung bagaimana tugas dan kewajiban kita dan kita mampu atau enggaklah," ujar dia.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyatakan, pengurus partainya di Jawa Barat akan menemui Deddy Mizwar terkait pemberitaan yang menyebut bahwa ia akan menjadi juru bicara pasangan Joko Widodo-Ma'rif Amin.
Deddy Mizwar memastikan, dirinya sudah berkomunikasi dengan Partai Demokrat terkait dengan kemungkinan bergabung menjadi Juru Bicara pasangan Jokowi-Maruf.
Menurutnya, komunikasi yang dijalin sudah baik, hanya saja belum sampai bertemu dengan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca: Jadwal Lengkap Closing Ceremony Asian Games 2018: Ada Gigi, Siti Badriah hingga Super Junior
"Sejauh ini saya sudah berkomunikasi dengan Demokrat. Kemarin di Jawa Barat juga sudah. Komunikasi sejauh ini baik," katanya.
"Kalau bertemu dengan Pak SBY. Mungkin saat Partai Demokrat ada acara ulang tahun di Kantor DPP, saya nanti bisa bertemu di sana," lanjutnya.

Deddy yang juga merupakan Ketua Majelis Partai Demokrat Jawa Barat ini kembali mengungkapkan hingga dirinya datang ke rumah pemenangan Jokowi-Maruf, belum ada kata sepakat di antara mereka.
"Nanti ya tanggal 21 September. Barang ini jadi dulu, baru kita bicara lagi. Hari ini baru sekadar ngobrol-ngobrol saja. Ini kan masalah sikap politik saya. Saya tidak ingin membandingkan-bandingkan. Biarlah masing-masing menentukan sikap politiknya. Bagaimana pun masih ada etika politik yang harus dibangun," ungkapnya.
Sementara itu, Calon Presiden Prabowo Subianto memastikan nama eks panglima TNI Djoko Santoso menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Baca: Seorang Mahasiswa Dijanjikan Upah Rp 15 Juta Jika Berhasil Mengantarkan Sabu dari Aceh ke Jakarta
Hal tersebut disampaikannya kepada awak media usai memberikan keynote speech dalam Seminar Nasional Bedah Buku "Paradoks Indonesia".
"Sudah-sudah (dipastikan nama Djoko Susanto)," ujar Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo, Sabtu (1/9/2018).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon yang ditemui di tempat yang sama, enggan mengungkapkan secara gamblang apakah nama Jenderal Purnawirawan TNI Joko Santoso menjadi ketua tim kampanye di Pilpres.
"Ya masih banyak waktu kan. Jadi kita masih terus menerima masukan dari kelompok-kelompok masyarakat tentang tim, disamping yang partai politik," kata Fadli. (tribun network/yud/rio/rin)