Pilpres 2019
Generasi Milenial Tidak Mudah Terpengaruh Isu SARA
Sepengetahuan saya mereka memiliki satu taste politik beda. Mereka lebih rasional, konkrit, dan suka sosok cerdas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, mengatakan generasi milenial mempunyai 'rasa politik' berbeda dibandingkan usia lebih tua.
Menurut dia, generasi milenial merupakan generasi yang rasional dan konkrit. Selain itu, generasi di rentang usia 19-35 tahun itu tidak mudah terpengaruh penggunaan isu Suku, Agama, Ras, dan AntarGolongan (SARA).
"Sepengetahuan saya mereka memiliki satu taste politik beda. Mereka lebih rasional, konkrit, dan suka sosok cerdas," ujar Siti Zuhro, dalam diskusi publik bertema "Pemilu dan Ancaman Retaknva Kerukunan Sosial" yang diadakan Polmark Indonesia, Rabu (29/8/2018).
Dia menjelaskan, generasi milenial tidak bisa didikte. Mereka mempunyai satu bayangan pemimpin adalah orang yang bisa meyakinkan.
"Tetapi yang paling mereka benci adalah korupsi. Jadi, anak muda suka pemimpin yang lugas, tegas, tetapi friendly," kata dia.
Pandangan itu disampaikan setelah dia menganalisa pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta 2012.
Pada saat itu, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli melawan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Ketika itu, dia melihat, pasangan Jokowi-Ahok sempat menjadi fenomena dikalangan generasi muda.