Pilpres 2019
Arsul Sani Ingatkan Mardani Tidak Gunakan Istilah yang Menyakiti
"Saya kira tuan Mardani Ali Sera ini kan dari partai islam jadi mestinya hindarkanlah menggunakan rujukan istilah yang secara pribadi menyakiti,"
LaporanWartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menyayangkan pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang menyebut IQ Komunal 80 karena kubu Joko Widodo (Jokowi) belum juga menentukan Ketua Tim Pemenangan.
Arsul berharap Mardani tidak menggunakan kata-kata yang dapat menyakiti pihak lain, apalagi Mardani berasal dari partai Islam.
Baca: Menpora Yakin Timnas U-23 Indonesia Kalahkan UEA dalam Babak 16 Besar Asian Games 2018
"Saya kira tuan Mardani Ali Sera ini kan dari partai islam jadi mestinya hindarkanlah menggunakan rujukan istilah yang secara pribadi menyakiti," katanya di Kompleks Parlemen, senayan, Jakarta, Selasa, (21/8/2018).
Arsul mengatakan bisa saja pihaknya membalas pernyataan tersebut dengan menyebut IQ Mardani tidak lebih dari 80.
Hanya saja menurutnya hal itu tidak pantas diucapkan.
Baca: Desmond Mahesa Sebut AHY akan Dilibatkan dalam Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga
"Kan bisa saja saya membalas jangan-jangan yang IQ-nya tidak nyampe 80 Mardani Ali Sera sendri, tapi kan enggak baik saya jawab emosional seperti itu, Jadi hindarkanlah," katanya.
Selain itu, dirinya bisa saja mengomentari gaya senyum Mardani yang banyak disoroti banyak orang.
Namun, hal tersebut juga tidak pantas dilakukan.
"Emosional seperti itu, Jadi hindarkan lah. Banyak juga yang nyoroti gaya senyum Mardani Ali Sera dan sebagainya, kan enggak baik juga saya balas mengomentari seperti itu dengan cara dia senyum. Yang saya soroti adalah apa yang dia katakan, itulah yang harus saya bahas," katanya.
Baca: Kepala Satpol PP DKI Jakarta Sebut Dipulangkannya Empat Atlet Jepang Bukan Karena Kasus Prostitusi
Sebelumnya Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera ikut berkomentar terkait struktur tim pemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin yang telah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Mardani heran dalam struktur tim pemenangan yang diserahkan tersebut belum juga dicantumkan nama Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) .
"Aneh semua lengkap sampai 150 nama tapi ketua nggak ada," kata Mardani, Selasa, (21/8/2018).
Menurut Mardani belum adanya nama ketua memunculkan spekulasi bahwa tim pemenangan sangat bergantung pada peronal, bukan tim.
"Padahal bisa jadi IQ personal 120 tapi IQ komunal (kumpulan) bisa cuma 80 karena semua sangat tergantung ketua, ketua dan ketua," katanya.
Mardani juga menyoroti pelibatan sejumlah Menteri Kabinet kerja dan pejabat lainnya dalam tim pemenangan.