Pilpres 2019
Ahok Bisa Kembalikan Suara Pemilih Non Muslim yang Tinggalkan Kubu Jokowi-Ma'ruf
Elektabilitas Joko Widodo di kalangan non muslim tergerus setelah menggandeng dengan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2019.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas Joko Widodo di kalangan non muslim tergerus setelah menggandeng dengan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2019.
Semula elektabilitas Jokowi sendiri mencapai 70,3 persen.
Namun setelah berpasangan dengan Ketua MUI tersebut mengalami penurunan hingga 51,5 persen.
Baca: Ketua DPR Berharap WHO Peduli Kehalalan Obat dan Vaksin untuk Negara Berpenduduk Mayoritas Muslim
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menilai sosok mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dapat mengembalikan suara non muslim yang meninggalkan Jokowi.
"Apakah Ahok mengatrol dukungan, saya pikir iya ya. Saya rasa kalau Ahok masuk, akan menambah atau meyakinkan pemilih nonmuslim untuk tetap atau tidak meninggalkan Pak Jokowi. Artinya tetap memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf," ujar Adjie di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).
Baca: Arsul Sani Ingatkan Mardani Tidak Gunakan Istilah yang Menyakiti
Namun, Adjie mengingatkan, kembalinya Ahok dapat menjadi bumerang bagi kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.
Mengingat kelompok pemilih muslim bisa menarik dukungan jika Ahok bergabung.
Adjie menilai, kubu Jokowi-Ma'ruf harus lebih hati-hati untuk menggunakan pengaruh dari sosok Ahok.
"Tapi memang cara masuknya harus elegan, kalau tidak hati-hati bisa membuat para pemilih muslim akan lari ya," ungkap Adjie.
Baca: Sosok Maruf Amin Malah Menggerus Suara Pemilih Jokowi
Adjie mengungkapkan bahwa isu Ahok bergabung dengan tim Jokowi-Ma'ruf Amin sebenarnya sudah sempat berhembus.
Namun, isu tersebut perlahan memudar.
Adjie menduga hal ini dilakukan untuk menjaga pemilih muslim di kubu Jokowi-Ma'ruf.
"Mereka sadar dengan masuknya pak Ahok akan mengganggu pemilih pak Jokowi di sektor muslim. Sehingga mungkin strateginya akan lebih tertutup," jelas Adjie.
Seperti diketahui, Survei LSI Denny JA kali ini digelar pada 12 Agustus-19 Agustus 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling.
Wawancara dilakukan tatap muka ke 1.200 responden dengan dilengkapi focus group discussion dan wawancara mendalam.
Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan angka 52,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 29,5 persen.
Sementara yang belum menentukan pilihan (undecided voters) 18,3 persen.