Pilpres 2019
Musik Reggae Dinilai Bisa Dijadikan Alat Kampanye untuk Menggaet Kalangan Milenial
"Saya mencatat kalau hari ini ingin menjadikan masik alat untuk campain maka yang paling kuat hari ini itu adalah penikmat musik reggae,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian Indonesia Musik Forum, Satiabudi AC Nurdin, mengungkapkan musik reggae bisa dijadikan alat kampaye untuk menggaet kalangan milenial dalam Pilpes 2019.
"Saya mencatat kalau hari ini ingin menjadikan masik sebagai alat untuk campain maka yang paling kuat hari ini itu adalah penikmat musik reggae," ujar Setiabudi, dikawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/8/2018).
Baca: Seorang Pemuda Tenggelam di Sungai Cisadane Ketika Hendak Mengambil Pepaya
Menurutnya, komunitas musik reggae dapat berkembang secara pesat.
Setiabudi mencatat di Indonesia terdapat tiga komunitas musik terbesar yang setiap penampilannya menawarkan musikalitasnya dan dapat menggaet penggemarnya.
"Pertama ada komunitas Iwan Flas, kedua konunitas Slank atau slankers data 30.000 juta penududukan adalah penggemar Slank secara aktif," ujar Setiabudi.
Ketiga, mereka yang menyukai musik reggae.
Baca: Bawaslu Diminta Segera Selesaikan Pemeriksaan Dugaan Mahar Politik Sandiaga Uno
"Otomatis akan memiliki komunikasi reggae yang cukup besar di Indonesia hampir diseluruh pelosok Aceh sampai Papua," ujar Setiabudi.
Sementara kekuatan yang dibutuhkan industri musik Indonesia dalam konteks politik Pilpes ialah musik yang berbasis etnik.
Baca: Fitriani Tak Jadikan Beban Saat Jadi Tunggal Kedua Makanya Jadi Penentu Kemenangan Indonesia
Dimana musik-musik yang dimainkan dengan unsur-unsur etnik akan dilirik opemilih milenial.
"Jadi memasukan etnik disemua ganre musik, rock tapi ada etnik, kalo anak Padang masukan unsur Padang, kalo anak Makkasar masukan unsur etnik Makkasar, kalo dia anak Bandung masukan kearif lokal Sunda disana, menurut saya itu akan lebih diperhatikan dibanding gander," ujar Setiabudi.