Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Ketua Umum PAN Tidak Mengira Pemilihan Cawapres Jokowi Banyak Intrik

Zulkifli tidak mengira bahwa proses pemilihan Cawapres di kubu Joko Widodo ( Jokowi) tidak sederhana dan penuh intrik.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Facebook
Ketua MPR Zulkifli Hasan (berdiri). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan angkat bicara terkait penjelasan Mahfud MD yang tersingkir sebagai Calon Wakil Presiden Joko Widodo dalam acara talkshow di salah satu stasiun televisi swasta pada Selasa malam, (14/8/2018).

Zulkifli tidak mengira bahwa proses pemilihan Cawapres di kubu Joko Widodo ( Jokowi) tidak sederhana dan penuh intrik.

"Ya seru aja, saya engga mengira seseru itu ya. Ternyata kan tidak mudah prosesnya. saya kira banyak intrik," kata Zulkifli di Kompleks parlemen, senayan, Jakarta, Rabu, (15/8/2018).

Hal tersebut menurut Zulkifli berbeda dengan kubu opoisisi. Dalam menentukan Sandiaga Uno sebagai Cawapres, Prabowo mengambil posisi sentral dan kemudian mengkomunikasikannya kepada partai koalisi. Partai-partai lain seperti PAN, PKS, Demokrat kemudian berkorban dengan mengenyampingkan egonya.

"Pak Prabowo mengambil take posisi, kita semua berkorban untuk mendukung. ambil posisi begitu," katanya.

Baca: Aturan Ganjil-Genap di Jakarta Digugat ke MA

Meskipun demikian menurut Zulkifli apa yang terjadi di kubu Jokowi maupun Prabowo tersebut merupakan bagian dari proses politik.

Tinggal sekarang ini bagaimana kemudian hasil proses politik tersebut ditindaklanjuti dalam proses pencalonan di Pemilu Presiden.

"Semua proses politik sudah selesai. ya mari kita laksanakan yang sudah ini dengan baik," katanya.

Sebelumnya Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD membeberkan kronologi komunikasi dirinya dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dalam hal namanya yang sempat dipilih menjadi cawapres Jokowi.

Sebagaimana diketahui, Mahfud MD yang sempat dikabarkan bakal menjadi cawapres Jokowi, namun pada akhirnya Jokowi memilih Ketua MUI KH Ma'ruf Amin.

Kronologi itu disampaikan Mahfud dalam program acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (14/8/2018) malam.

Menurut Mahfud, dirinya dihubungi oleh Pratikno pada 1 Agustus 2018 pukul 23.00 WIB.

"Pada 1 Agustus jam 23 malam saya diundang oleh Mensesneg Pratikno, udah lama, tanggal 1 ya, saya ditemui Pak Pratikno bersama Pak Teten Masduki di rumah Menseneg, lalu diberi tahu 'Pak Mahfud sekarang pilihan sudah mengerucut ke bapak, harap bersiap-siap. Nanti pada saatnya akan diumumkan. Syarat-syarat yang diperlukan segera mulai dipersiapkan, tidak harus lengkap, ya penting ada dulu.'itu tanggal 1 tengah malam di widya candra ," kata Mahfud.

Lebih lanjut, dalam komunikasi itu, dari penyampaian Pratikno, Mahfud mengakui komunikasi soal nama dirinya belum final lantaran ia diminta untuk berkomunikasi dengan PKB meski tidak menjadi soal jika komunikasi dengan PKB belum berhasil.

Mahfud pun mengikuti saran itu dengan melakukan komunikasi dengan orang-orang Ketua PKB, Muhaimin Iskandar.

Kemudian seminggu kemudian tepatnya pada Rabu (8/8/2018) malam, Mahfud kembali diundang lagi oleh Pratikno.

Dalam pertemuan itu, Mahfud diberi tahu jika ia namanya sudah diputuskan sebagai cawapres Jokowi dan besoknya akan dilakukan deklarasi.

"Pada hari Rabu malam, seminggu kemudian, saya diundang lagi oleh pak Pratikno di rumah Pratikno, ada pak Teten, ada asisten pak Pratikno, waktu itu diberi tahu, 'pak Mahfud besok akan diumumkan, detail, sudah diputuskan pak Mahfud, semua sudah disiapkan, acaranya nanti berangkat dari gedung Joeng, nanti pak Mahfud naik motor bersama pak Jokowi. Pak Mahfud bonceng, Pak Jokowi yang depan," demikian beber Mahfud.

Menurut Mahfud, dalam pertemuan itu apa yang disampaikan Pratikno sudah detail sampai ke teknis deklarasi.

Kemudian, pada Kamis pagi, Mahfud ditelepon oleh Seskab Pramono Anung.

"Saya ditelpon oleh pak Pramono Anung, pak Mahfud saya minta cv-nya, ini untuk deklarasi kan nama harus resmi, oke saya ke situ. Pada saat bersamaan saya ditelepon oleh asisten ajudan Presiden, bapak kesini untuk ukur baju, bagaimana kalau nggak usah ukur baju, agar tidak terlalu ribet. ini waktunya udah pendek.

Kalau gitu bapak bawa saja baju yang bapak suka dan pas bawa kesini, kami bikin modelnya sama dengan bapak jokowi. ya saya kesana nganter cv.

Jam 1 ada komunikasi dengan pak Teten nanti jam 4 akan diumumkan, 'jam 4 pak Mahfud ke sana sambil menunggu duduk di ruang sebelah, begitu deklarasi nanti tampil tinggal nyeberang. Tapi baju yang saya pakai saat itu baju saya sendiri, bukan yang dari presiden karena yang dari presiden kan untuk besok. Itu yang terjadi. Nah seperti pemirsa dengar yang terjadi akhirnya diumumkan Maruf Amin.," ungkap Mahfud.

Lebih lanjut, Mahfud mengatakan pak Praktikno kemudian memberi tahu jika ada perubahan sehingga dirinya kemudian pulang lagi.

"Pak pratikno memberi tahu, pak ini ada perubahan, coba kembali ke posisi semula dulu, saya terus pulang. Habis itu diumumkan, saya diburu wartawan. Saya nggak kecewa, hanya kaget. Enggak sakit hati. Karena keperluan negara lebih penting timbang sekedar nama Mahfud MD atau Marif Amin," kata Mahfud lagi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved