Jumat, 3 Oktober 2025

Romahurmuziy: Tidak Ada Niat Saya Memberikan Harapan Palsu Kepada Mahfud MD

"Apa lagi saya disampaikan kesannya di netizen menyampaikan PHP, saya katakan sekali lagi bahwa tidak ada niat saya mem-PHP,"

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy ‎menegaskan tidak memiliki pikiran untuk memberikan harapan palsu (PHP) kepada Mahfud MD terkait cawapres Joko Widodo.

Romy panggilan akrab Romahurmuziy memahami kekecewaan mantan Ketua MK tersebut hingga menyampaikan secara blak-blakan dalam sebuah acara Indonesia Lawyer Club yang disiarkan TV One, Selasa (14/8/2018) malam.

Baca: Tunaikan Ibadah Haji Bersama Sang Istri, Kediaman Maruf Amin Sepi

"Pak Mahfud tadi pagi kontak saya, mohon permaklumannya kalau tadi malam saya blak-blakan di ILC‎ karena saya sudah berusaha legowo terus diejek. Ngomongnya begitu," ucap Romy di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

"Saya sampaikan saya maklum, hanya orang kecewa. Tetapi yang terjadi persepsi yang ada di netizen adalah seolah-olah adalah terjadi PHP (pemberi harapan palsu). Apa lagi saya disampaikan kesannya di netizen menyampaikan PHP, saya katakan sekali lagi bahwa tidak ada niat saya mem-PHP," sambung Romy.

Baca: Ruhut Sebut Pilpres 2024 Jadi Alasan Partai Koalisi Pendukung Jokowi Tak Pilih Mahfud Jadi Cawapres

‎Romy menjelaskan, dirinya tidak pernah menyampaikan kepada siapapun bahwa cawapres Jokowi adalah Mahfud MD sudah final.

Termasuk kepada Mahfud sendiri saat berkunjung ke rumahnya.

"Betul bahwa saya datang ke rumah pak Mahfud dua Minggu sebelumnya, tetapi itu juga untuk menjelaskan saja dan tidak ada istilah saya mengatakan pasti pak Mahfud (wapres)," ujar Romy.

Baca: Mahfud MD Mengaku Masih Bersama Jokowi

Saat pertemuan tersebut‎, kata Romy, topik yang dibahas yaitu terkait dua skenario.

Skenario pertama adalah siapakah cawapres Jokowi bila Prabowo Subianto berpasangan dengan Habib Salim Segaf.

Kemudian skenario berikutnya jika Ketua Umum Partai Gerindra itu berpasangan dengan Agus Hatimurti Yudhoyono (AHY).

"Maka kita diminta untuk menjawab kalau Habib Salim, siapa yang diajukan PPP, bagaimana kalau AHY, maka rapat majelis tinggi partai menghasilkan keputusan bahwa kalau yang diajukan (sebelah) itu Habib Salim, maka dua nama yang kita ajukan yaitu Ma'ruf Amin dan Pak Mahfud. Itu yang saya sampaikan juga kepada Pak Mahfud," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved