Pilpres 2019
Soal Tudingan Andi Arief, Wakil Ketua Umum Gerindra: Dia Berjalan Sendiri
Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo mengatakan bahwa pihaknya telah mendapapat klarifikasi dari partai Demokrat soal tuduhan Andi Arief.
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo mengatakan bahwa pihaknya telah mendapapat klarifikasi dari partai Demokrat soal tuduhan Andi Arief.
Baca: Opick Terinspirasi Sahabatnya untuk Mendirikan Masjid
Tudingan yang dimaksud adalah soal mahar politik dalam pemilihan Sandiaga Uno sebagai Bakal Cawapres Prabowo Subianto.
Edhy mengatakan berdasarkan keterangan partai Demokrat, pernyataan Andi Arief tersebut bukan atas perintah partai.
"Ya kami sudah mendapat klarifikasi dari Demokrat. Demokrat sendiri mengklaim Andi Arief berjalan sendiri dan kami tidak mau terlalu dalam untuk menanggapi ini," ujar Edhy di depan kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, (14/8/2018).
Edhy mengatakan tudingan Andi Arief tersebut tidak berdasar. Menurutnya tidak masuk akal Parpol yang akan mengusung Pasangan calon justru malah meminta mahar.
Dengan adanya klarifikasi tersebut pihaknya menurut Edhy tidak akan menanggapi serius tudingan mahar dari Andi Arief.
"Kita yang mau jadi presiden kok kita yang minta mahar. kan lucu," katanya.
Terkait adanya pelaporan ke Bawaslu oleh Rumah Relawan Nusantara The President Centre Jokowi-KH Ma'ruf Amin kepada Sandiga Uno mengenai kasus mahar politik ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), menurut Edhy pihaknya sudah menyiapkan tim.
"Ya nanti akan ada tim sendiri yang akan menangani. saya pikir sementara ini jawaban dari kami. tidak perlu ditanggapi serius. ini bagian dari dinamika pertandingan siapa yang bermain, ya kita tidak mau menuduh siapa-siapa, yang jelas kita siap dalam menghadapi apapun," pungkasnya.
Sebelumnya Wakil sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief menuding bahwa ada mahar politik kepada PAN dan PKS dalam pemilihan cawapres Prabowo.
Dalam Twiternya, Andi Arief menyebut Sandiaga yang belakangan terpilih sebagai Cawapres telah memberikan uang masing-masing Rp 500 miliar kepada PAN dan PKS untuk menerima Sandiaga sebagai Cawapres Prabowo.