Selasa, 30 September 2025

Paslon Raup-Iskandar Gelar Kampanye Dialogis di Wawolesea dan Lasolo

Kehadiran pasangan NKRI tak pernah surut bahkan walau dibatasi oleh aturan Panwaslu masyarakat yang hadir maksimal 50 orang karena masa pandemi

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Warga menghadiri kampanye dialogis Raup-Iskandar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, KONUT - Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara, NKRI Raup-Iskandar mendapat giliran jadwal dari KPU Konawe Utara untuk melakukan Kampanye dialogis di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Wawolesea dan Kecamatan Lasolo pada Minggu (18/10/2020).

Pasangan NKRI yang didampingi tokoh pemekaran Konawe Utara Elvis Mamengko dan tokoh Kekar Bajo Pak Kahar serta para ketua DPC Partai Pengusung Kabupaten Konawe Utara melakukan kampanye dialogis di Desa Barasanga yang kemudian lanjut ke Desa Kampo Cina Kecamatan Wawolesea.

Kehadiran Pasangan NKRI di Desa Barasanga dan Desa Kampo cina mendapat sambutan hangat oleh masyarakat pendukung NKRI.

Begitupula saat berada di tengah masyarakat Abola Kecamatan Lasolo, kehadiran pasangan NKRI tak pernah surut bahkan walau dibatasi oleh aturan Panwaslu masyarakat yang hadir maksimal 50 orang karena dalam suasana Pandemi Covid-19.

Masyarakat Abola sebagian rela berdiri mendengarkan visi-misi pasangan NKRI.

Hendriawan menyampaikan sambutan.
Hendriawan menyampaikan sambutan. (Ist)

Baca juga: Survei Median: Jelang Pilkada, Masyarakat Medan Inginkan Pembaharuan dan Pembenahan

Hendriawan salah satu tokoh Pemuda yang juga anggota DPRD Konut pada saat memberikan orasi politiknya berharap kepada masyarakat Abola kiranya jangan lagi tergiur dengan suatu janji.

"Saya berharap kita jangan lagi terbuai oleh janji. Cukup kita dibohongi satu kali saja, dimana 2015 lalu termasuk saya boleh dikata ikut mengucurkan keringat tanpa memikirkan materi dalam perjuangan untuk memenangkan pasangan tertentu waktu itu, namun apa yang kita dapatkan hari ini," ujar Hendriawan.

Olehnya itu, menurut Hendriawan, jangan lagi kita kecewa untuk kedua kali.

"Dan saya minta kepada seluruh Orang tua saya temasuk saudara saudaraku jangan Abola ini dijadikan ajang bisnis di setiap perhelatan politik. Ini bukan pemilihan kepala desa atau pemilihan Legislatif, tetapi ini pemilihan Kepala Daerah, jangan sampai kita salah memilih pemimpin," ujarnya.

H.Raup dalam orasi politiknya di hadapan masyarakat Abola menyampaikan agar kehadiran pasangan NKRI jangan diragukan sebab pasangan NKRI merupakan simbol kesatuan dari berbagai suku, adat budaya, dan agama yang berbeda yang akan dilindungi dan dinaungi dalam satu payung pasangan NKRI Raup-Iskandar.

Baca juga: Mahfud MD: Radikalisme Masih Jadi Tantangan yang Dihadapi dalam Menjaga Keutuhan NKRI

"Bagaimana masyarakat kita bisa sejahtera kalau berorientasi pada proyek yang semata-mata memikirkan di dalamnya ada keuntungan lalu kita bangga dengan piala yang kita dapatkan," ujarnya.

Dia pun mengkritik angka kemiskinan saat ini dari 12% menjadi 14%.

Termasuk klaim terhadap keberhasilan program pusat seperti program PLN KWH-meter gratis, BPJS, dan PKH.

"Belum lagi kita berbicara angka pengangguran yang andai kata tidak ada perusahaan Smelter di Morosi dan Morowali maka angka pengangguran kita sekitar 7.000 lebih sebab saat ini angka pengangguran mencapai 5.000 Orang," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved