Pilkada Serentak 2020
Hindari Penumpukan di TPS, KPU Pastikan Pemilih Datang Sesuai Waktu Ditentukan
di masa pandemi Covid-19 yang belum mereda ini, para pengguna hak pilih yang akan mencoblos di TPS dipastikan tak akan datang dalam waktu yang bersama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Pilkada 2020 yang dilaksanakan pada 9 Desember, sejumlah ketentuan dalam hal pemungutan terus digencarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Terlebih, di masa pandemi Covid-19 yang belum mereda ini, para pengguna hak pilih yang akan mencoblos di TPS dipastikan tak akan datang dalam waktu yang bersamaan.
"Ketika pemilih nanti sudah menjelang pemungutan suara sampai 3 hari sebelumnya, akan diberikan formulir C pemberitahuan atau C6. Ini didalamnya akan tercantum jam berapa pemungutan suara akan dimulai dan berakhir," kata Komisioner KPU Evi Novida Ginting dalam webinar CSIS bertajuk Evaluasi 15 Tahun Pelaksanaan Pilkada: Capaian dan Tantangan, Rabu (14/10/2020).
Evi mengatakan dalam surat pemberitahuan tersebut, pemilih akan mendapatkan jam-jam tertentu untuk datang ke TPS. Hal ini untuk memastikan tak ada kerumunan dan potensi penyebaran Covid-19.
"Jadi nanti semuanya tidak sama waktu pemungutan suaranya. Kita sudah buat waktu kehadiran untuk para pemilih," katanya.
Baca juga: Pilkada 2020 Buka Opsi Adanya TPS Keliling
Evi mencotohkan pemilih akan mendapatakan kesempatan datang ke TPS hanya sekitar dua jam paling lama.
Hal ini juga berbanding lurus dengan kapasitas TPS yang mulanya bisa diisi oleh 800 orang, tetapi kemudian dikurangi.
"Sekarang dalam PKPU kita untuk pandemi ini maksimalnya hanya 500 pemilih per TPS. Ini dalam rangka untuk mengurangi kerumunan yang banyak di TPS," katanya.
Di TPS pun, dikatakan Evi, bakal diberikan batas-batas jarak untuk antrean. Hal ini untuk menghindari penumpukan di waktu-waktu yang padat antara jam 8-10 pagi
"Ini nanti semuanya mudah-mudahan pemilih membaca formulir C pemberitahuan itu, sehingga dia mengetahui kapan dia datang ke TPS. Jadi tidak musti datang di jam yang bersamaan, misalnya jan 8 datang bersamaan hampir 30 persen dan timbul kerumunan," pungkas Evi.