Pilkada Serentak 2020
Ketika Megawati dan Puan Jadi Jurkam Gibran, Sandiaga Uno Masuk Timses Pemenangan Bobby
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 menorehkan sejarah bagi keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
TRIBUNNEWS.COM - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 menorehkan sejarah bagi keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, dalam Pilkada yang akan digelar pada 9 Desember mendatang, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka diusung PDI Perjuangan (PDIP) sebagai calon Wali Kota Solo.
Langkah Gibran itu juga diikuti menantu Jokowi, Bobby Nasution yang juga diusung PDIP sebagai calon Wali Kota Medan.
Gibran berpasangan dengan Teguh Prakosa, sementara Bobby berpasangan dengan Aulia Rahman.
Kini, sejumlah tokoh ramai-ramai masuk ke dalam jajaran tim sukses pemenangan putra dan menantu Presiden Jokowi.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputi dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani ikut sebagai juru kampanye (jurkam) Gibran-Teguh pada Pilkada Solo.
Baca: Soal Kemungkinan Pilkada Ditunda, Komisi II DPR: Tiga Calon Kepala Daerah Bisa Luluhkan Presiden
Sementara Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Sandiaga Uno disebut masuk dalam tim pemenangan Bobby-Aulia.
Selain Sandiaga Uno, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat juga termasuk dalam tim pemenangan Bobby-Aulia.
Megawati dan Puan jadi juru kampanye Gibran-Teguh
Kabar soal Megawati dan Puan ikut sebagai juru kampanye Gibran-Teguh pada Pilkada Solo dibenarkan Ketua Pemenangan bakal pasangan calon Gibran-Teguh, Putut Gunawan.
"Ia pasti (Megawati dan Puan jadi Jurkam), semua petinggi partai itu menjadi jurkam untuk Pilkada Solo."
"Kalau enggak didaftarkan dulu kan enggak boleh nanti tiba-tiba datang (kampanye) terus jadi jurkam kan enggak boleh sama KPU," ujar Putut saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (22/9/2020).
Putut menegaskan, semua pengurus partai di DPP dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) adalah juru kampanye di Pilkada Solo karena PDIP selaku pihak pengusung.

"Tim pemenangan itu terdiri dari kader-kader PDIP ditambah tokoh-tokoh masyarakat, kemudian partai-partai pendukung membuat timnya sendiri-sendiri," terangnya.
Putut juga mengatakan, posisi Megawati sebagai juru kampanye akan berpengaruh pada elektabilitas Gibran-Teguh dengan sendirinya.
Namun, ia tak bisa memastikan apakah Presiden Jokowi bisa hadir secara fisik saat kampanye Pilkada Solo.
Sebab, KPU menerapkan aturan yang sangat ketat dalam kampanye di tengah pandemi Covid-19.
Baca: Megawati dan Puan Turun Gunung Jadi Jurkam Gibran di Pilkada Solo
Baca: Megawati-Puan Bakal Jadi Jurkam, Gerindra : Kehadiran Pak Prabowo Bisa Mengundang Kerumunan Massa
"Semua harapan (Megawati) hadir, tetapi kan sekarang ada pembatasan lebih ketat soal protokol Covid-19."
"Jadi kabarnya hanya diperbolehkan untuk 50 orang, masak Bu Mega mau datang ke Solo hanya untuk pidato pada 50 orangm kan enggak."
"Mungkin nanti Bu Mega pidato melalui daring," jelas Putut.
Sandiaga Uno dan Djarot Saiful Hidayat masuk timses pemenangan Bobby-Aulia
Kabar masuknya Sandiaga Uno sebagai anggota tim pemenangan menantu Jokowi disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman.
"Saya dengar begitu," kata Habiburokhman seperti dilansir dari TribunJabar.id.
Dalam struktur tim pemenangan itu juga ada Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat.
Dalam susuan timses Bobby-Aulia, Djarot didapuk menjadi dewan pengarah, sedangkan Sandiaga menjadi dewan pembina.
Selain itu Sandiaga dan Djarot, ada pula politikus PDIP Muruarar dan Sofian Tan yang masuk menjadi dewan pembina.

Mantan Wali Kota Medan Abdillah dan eks Sekda Provinsi Sumut RE Naiggolan juga masuk jadi dewan pembina.
Sementara itu, ketuia tim sukes adalah eks Ketua Partai Demokrat Sumatera Utara HT Milwan.
Milwan adalah mantan ketua DPD Demokrat Sumut, mantan anggota DPRD Sumut, dan mantan Bupati Labuhanbatu.
Lebih lanjut, Habiburokhman menyebutkan, bahwa Sandiara secara pribdadi berhak menentukan sikap politiknya.
Baca: Sandiaga akan Bantu Pemenangan Bobby Nasution dan Cakada yang Diusung Partai Gerindra
Menurutnya, keputusan Sandiaga masuk tim pemenangan Bobby-Aulia karena perintah partai.
Ia juga mengatakan, bahwa Sandiaga disebut amat menghormati setiap keputusan partai untuknya.
"Itu hak beliau dan Gerindra memang mendukung Bobby, itu satu bentuk ketaatan kepada keputusan partai."
"Bang Sandi salah sati pemimpin kami dan kalau soal putusan organisasi beliau sangat disiplin," terangnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id, Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)