Jumat, 3 Oktober 2025

Piala Dunia 2022

Piala Dunia 2022: Bandelnya Paul Pogba Berujung Petaka bagi Timnas Prancis

Sikap bandel Paul Pogba yang mengacuhkan saran Juventus untuk melakukan operasi berujung nestapa Timnas Prancis di Piala Dunia 2022.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
ALEXANDER HASSENSTEIN / POOL / AFP
Bek Jerman Antonio Ruediger (kiri) disambut oleh gelandang Prancis Paul Pogba (tengah) dan gelandang Prancis N'Golo Kante (kanan) selama pertandingan sepak bola Grup F UEFA EURO 2020 antara Prancis dan Jerman di Allianz Arena di Munich pada 15 Juni, 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri mengungkapkan bagaimana sikap bandel seorang Paul Pogba yang akhirnya merugikan Timnas Prancis.

Timnas Prancis harus menerima kenyataan tak diperkuat oleh Paul Pogba di Piala Dunia 2022 Qatar karena mengelami cedera.

Padahal sebelumnya, Paul Pogba sudah disarankan oleh tim Juventus untuk melakukan operasi, sehingga berpeluang untuk mentas di Piala Dunia 2022.

Belum lama ini, Massimiliano Allegri mengatakan jika Pogba sebenarnya tetap bisa membela timnas Prancis asalkan mengikuti saran Juventus. 

Baca juga: Jadwal Timnas Ghana di Piala Dunia 2022 Qatar: The Black Stars Optimis Sikat Semua Lawan

Pemain depan Prancis Kylian Mbappe (kanan) berlari dengan bola saat gelandang Austria Dejan Ljubicic terlihat selama pertandingan sepak bola Liga Bangsa-Bangsa UEFA, Liga A Grup 1 antara Prancis dan Austria di Stade de France di Saint-Denis, utara Paris, pada 22 September , 2022.
Pemain depan Prancis Kylian Mbappe (kanan) berlari dengan bola saat gelandang Austria Dejan Ljubicic terlihat selama pertandingan sepak bola Liga Bangsa-Bangsa UEFA, Liga A Grup 1 antara Prancis dan Austria di Stade de France di Saint-Denis, utara Paris, pada 22 September , 2022. (FRANCK FIFE / AFP)

Pogba yang baru pindah lagi ke Juventus pada bursa transfer musim panas 2022 lalu belum bermain sama sekali di musim ini.

Pemain berusia 29 tahun itu menderita cedera yang memaksanya absen selama tiga bulan.

Kala itu Pogba punya dua pilihan untuk penyembuhan cederanya, bisa melalui operasi atau hanya mengambil tindakan konservatif.

Masing-masing metode memang memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Juventus menyarankan sang pemain untuk mengambil tindakan operasi.

Namun, Pogba menolaknya. Ia lantas mengambil tindakan konservatif dalam upaya penyembuhan cederanya.

"Belum, saya belum berbicara dengannya lagi. Sulit untuk memberikan dia masukan yang sama (operasi)," ujar Allegri, dikutip dari laman Calciomercato.

"Begitu keputusan dibuat untuk tidak menjalani operasi di awal musim, wajar jika harapan dia bisa kembali bersama Juventus dan Prancis tipis," sambung juru taktik Juventus ini.

Beberapa laporan menyebutkan Pogba tidak memilih operasi karena menghindari pemulihan yang waktunya tidak bisa diprediksi.Sedangkan tindakan konservatif tidak demikian.

Pogba hanya perlu menjalani sesi pemulihan cedera yang cukup lama dan bisa diprediksi.

Namun, tingkat kesembuhan dari tindakan ini tidak menyeluruh, tidak seperti operasi yang pasti sembuh total.

Saat sudah sebulan lebih menjalani tindakan konservatif, Pogba kemudian berubah pikiran.

Dia memutuskan untuk mengambil tindakan operasi. Pasca operasi itu, proses pemulihannya memang lebih cepat.

Benar saja, operasi tersebut membuat pemulihannya lebih cepat.

Pogba bahkan sempat berlatih dengan tim, meski sempat terpisah.  Namun penanganannya yang terlambat membuat kondisi Pogba tak seratus persen membaik.

Walhasil, Pogba tidak bisa ambil bagian di Piala Dunia 2022 Qatar.

Sedangkan agen dari Paul Pogba, Rafaela Pimenta mengatakan jika kliennya tengah fokus dengan pemulihan.

"Paul ingin kembali bermain secepat mungkin tetapi dia harus bersabar, bekerja keras di masa-masa sulit ini dan memberikan yang terbaik dari dirinya untuk kembali ke lapangan," ujarnya.

Prancis sendiri tergabung di Grup D bersama Australia, Denmark dan Tunisia. Di atas kertas, Les Bleus, julukan Prancis, diunggulkan untuk melaju ke babak 16 besar.

Bahkan skuad asuhan Didier Deschamps ini bakal menantang kutukan, karena dalam tiga edisi terakhir Piala Dunia, tim yang berstatus juara bertahan tampil mletre di fase grup.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved