Minggu, 5 Oktober 2025

Piala Dunia 2022

Scaloneta Ala Lionel Scaloni, Fondasi Argentina di Piala Dunia Qatar 2022

Lionel Scaloni membangun fondasi Argentina dalam 2 tahun terakhir, tidak terkalahkan dalam 33 pertandingan, Juara Copa America dan sebutan Scaloneta.

Glyn KIRK / AFP
Lionel Scaloni membangun fondasi Argentina dalam 2 tahun terakhir, tidak terkalahkan dalam 33 pertandingan, Juara Copa America dan sebutan Scaloneta. - Striker Argentina Lionel Messi mengangkat trofi saat para pemain Argentina merayakan di lapangan setelah kemenangan mereka dalam pertandingan persahabatan internasional 'Finalsima' antara Italia dan Argentina di Stadion Wembley di London pada 1 Juni 2022. Azzurri menghadapi juara kontinental Amerika Selatan di Finalissima perdana di Wembley. 

TRIBUNNEWS.COM - Lionel Scaloni telah membangun fondasi Argentina dalam dua tahun terakhir jelang Piala Dunia Qatar 2022.

Sejak kekalahan semifinal Copa America 2019 dari Brasil, tim asuhan Lionel Scaloni tidak terkalahkan dalam 33 pertandingan.

Argentina di bawah asuhannya sukses meraih trofi Copa America tahun 2021 untuk yang pertama sejak 1993.

Lalu lolos ke Piala Dunia Qatar 2022 dengan meyakinkan, serta mengalahkan juara Eropa Italia di Wembley.

Baca juga: Daftar 28 Pemain Argentina yang Dipanggil untuk Laga Persahabatan Melawan Honduras dan Jamaika

Berkaca pada Piala Dunia 2018, Argentina begitu kacau karena hanya mampu melaju hingga babak 16 besar.

Jorge Sampaoli yang menjadi juru taktik ketika itu dipecat dan digantikan dengan pelatih muda untuk sementara, yakni Lionel Scaloni.

Berjalannya waktu, Lionel Scaloni membentuk timnya dengan penuh kekuatan.

Bahkan timnya mendapat sebutan di Argentina untuk saat ini sebai Scaloneta yang artinya rumah yang dia (Lionel Scaloni) bangun.

Pada masa Sampaoli yang dinamis, Argentina tidak didukung dengan bek yang cepat dan penjaga gawang yang bisa memainkan bola.

Dengan skuat tua yang dimiliki Sampaoli ketika itu, Argentina tertatih-tatih, termasuk ketika dihajar Rusia tiga gol tanpa balas.

Argentina yang ketika itu dalam masalah sulit keungangan tak segan memecat Sampaoli yang memiliki gaji besar.

Lalu datanglah Scaloni.

Filosofi yang dia pegang dengan memainkan bola cepat, merebut dengan cepat, lalu counter dengan cepat pertahanan lawan.

"(Finalis Piala Dunia 2018) Prancis dan kroasia mencuri bola dan berada dalam posisi untuk menembak dalam 3 atau 4 detik," adalah kesimpulan pasca-Piala Dunia Rusia menurut Scaloni, dikutip dari ESPN.

"Begitulah sepak bola berjalan, ini sepak bola yang saya suka dan saatnya telah tiba untuk memperkenalkan ini di Argentina."

"Kami akan lebih langsung dan vertikal," jelasnya.

Pendekatan Lionel Scaloni

Pelatih Argentina Lionel Scaloni (kiri) memberikan instruksi untuk meneruskan Lionel Messi di samping gelandang Angel Di Maria (kanan) selama sesi latihan di Ezeiza, Buenos Aires, pada 9 November 2021, menjelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA Qatar 2022 melawan Uruguay pada 12 November dan melawan Brasil pada 16 November.
Pelatih Argentina Lionel Scaloni (kiri) memberikan instruksi untuk meneruskan Lionel Messi di samping gelandang Angel Di Maria (kanan) selama sesi latihan di Ezeiza, Buenos Aires, pada 9 November 2021, menjelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA Qatar 2022 melawan Uruguay pada 12 November dan melawan Brasil pada 16 November. (JUAN MABROMATA / AFP)

Argentina tak memiliki asupan yang cukup untuk sang megabintang Lionel Messi ketika itu.

Permasalahan masih tampak ketika Copa America 2019 melawan Columbia.

Argentina menelan kekalahan 2-0 dan semua pemain terbaring lesu di lapangan usai laga.

Namun setelah itu, siapa sangka Argentina bisa keluar dari momen buruk dan melenggang ke semifinal sebelum dikalahkan Brasil.

Argentina kuat dalam serangan, Lionel Messi dibantu Lautaro Martinez dan Sergio Aguero, tapi lemah dalam bertahan.

Tak cukup kuat ketika menerima serangan balik lawan.

Dan kini, dengan perubahan wajah Argentina serta perubahan peran Lionel Messi di lapangan menjadi aspek positif untuk menyambut Piala Dunia Qatar 2022.

Lionel Scaloni membuat Lionel Messi menjadi sosok yang lebih vokal terhadap rekan-rekannya.

Kapten Albiceleste itu turut andil dalam memotivasi dan menyemangati agar terintegrasinya permainan di atas lapangan.

Lionel Scaloni membantu Argentina menjadi tim berbasis penguasaan bola, di mana trio lini tengah Leandro Parades, Rodrigo De paul, dan Giovani Lo Celco mendikte ritme permainan.

Mereka juga berperan mengalirkan bola dan mencari ruang agar Lionel Messi bisa bergerak mendekati gawang lawan.

Ini menjadi ide kolektif paling koheren yang dimiliki Argentina sepanjang hari internasional Lionel Messi selama ini, klaim ESPN.

Kepercayaan diri mereka juga ditunjang dengan penjaga gawang yang mumpuni Emiliano Martinez dan bek tengah Sergio Romero.

Buktinya, dalam 12 laga terakhir, Argentina hanya kebobolan dua gol.

Pada FIFA Matchday September, Argentina bakal menjalani laga persahabatan melawan Honduras (23/9) dan Jamaika (27/9).

Pemanasan ini akan sangat berguna bagi Lionel Scaloni menetapkan skuadnya jelang Piala Dunia Qatar 2022.

Daftar 28 Pemain Argentina yang Dipanggil untul Laga Melawan Honduras dan Jamaika: 

Penjaga Gawang

Franco Armani, Emiliano Martinez, Geronimo Rulli.

Bek

Gonzalo Montiel, Nahuel Molina, German Pezzella, Cristian Romero, Neuhen Perez, Lisandro Martinez, Nicolas Otamendi, Marcos Acuna, Facundo Medina, Nicolas Tagliafico.

Gelandang

Leandro Paredes, Guido Rodriguez, Enzo Fernandez, Alexis Mac Allister, Rodrigo de Paul, Giovanni Lo Celso, Alejandro Gomez, Thiago Almada.

Penyerang

Paulo Dybala, Angel Di Maria, Lionel Messi, Julian Alvarez, Joaquin Correa, Angel Correa, Lautaro Martinez.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved