Piala Dunia 2010
Dede Ayew Ditunjuk sebagai Man of The Match
Mencoba untuk mengikuti jejak sang ayah yang legendaris sepak
Keberhasilannya juga tanpa terlalu banyak campur tangan sang ayah yang kerap cukup keras dalam membina para pemain muda. FIFA pun mendapuk Dede Ayew sebagai man of the match di laga babak 16 besar saat Ghana melawan Amerika, Minggu (27/6/2010) dini hari.
Selain menjadi pengatur irama permainan, umpan-umpannya memberikan banyak peluang emas bagi rekan-rekannya. Satu di antara dua gol yang dikemas Ghana ke gawang Amerika, yaitu gol kedua yang dikemas Asamoah Gyan merupakan hasil umpan jauh Ayew dari garis tengah.
Piala Dunia 2010 disebut-sebut FIFA sebagai saatnya 'Pele' Junior beraksi. Mengingat, Ghana merupakan kini satu-satunya wakil dari negara-negara Afrika yang lolos ke babak perempatfinal.
Dede Ayew sebagai remaja ajaib harus berurusan dengan tatapan karir sepak bolanya dengan penuh antusias. Pada usia 21 ia sudah menjadi juara dunia junior dan telah bermain di dua CAF turnamen Piala Bangsa-bangsa Afrika.
Lahir dengan nama Andrew Morgan Rami Ayew di Lille, Perancis, dia akrab disapa Andre Ayew atau Dede Ayew. Tak jauh dari sang ayah yang selalu menghadapi karir sepak bolanya dengan tangkas berlari, yang dibarengi ketajaman mencetak gol dari seorang Pele yang telah penerima penghargaan tiga kali African Footballer of The Years Awards.
Dede Ayew sendiri telah menghadapi tes karakter dan bangkit kembali dari kesulitan pada karir mudanya yang terancam stagnan. Dia telah menghidupkan kembali keberuntungan internasional selama enam tahun terakhir. Sekarang, dia berharap karir klubnya juga akan berkembang seperti pertama kali kemunculannya yang selalu mengancam gawang lawan.
Di usia 17 tahun, Ayew pertama kali tampil bersama klub Olympique Marseille, tempatnya menekuni sekolah sepak bola. Lalu dipinjamkan ke Lorient dan musim ini dipinjam oleh klub Arles-Avignon, klub divisi II Perancis.
Cap internasional pertamanya datang saat dia berusia 18 tahun. Ketika pelatih Claude Le Roy memasukannya sebagai starter pada laga persahabatan dengan Senegal. Pelatih veteran tersebut pun segera menyadari potensi dan darah sepak bola yang Ayew yang cukup kuat dan berpengaruh besar kepada ke timnya pada bulan-bulan berikutnya.
Hingga saat menjadi tuan rumah final CAF piala bangsa-bangsa afrika 2008, Ayew diturunkan. Sosoknya masuk skuad timnas senior yang 23 orang dan diturunkan empat kali dari enam pertandingan di turnamen itu.
Satu di antara empat itu masuk jadi starter pada semifinal, saat Ghana kalah dari Kamerun. Ayew hanya bermain sebentar di bawah pelatih baru Milovan Rajevac sampai perannya dalam membantu Ghana memenangkan Piala Dunia U-20 FIFA di Mesir, Oktober 2009 lalu. Kinerja penuh pribadi membuatnya semakin dikenal dan masuk kembali ke dalam timnas senior dan terbukti ia tampil cukup mengesankan pada Turnamen Nasional di Angola awal tahun ini. (Tribunnews.com/FIFA/Dic)