Jumat, 3 Oktober 2025

Piala Dunia 2010

Protes Kepada FIFA, Loew Boikot Jumpa Pers

Pelatih timnas Jerman, Joachim Loew, tidak menghadiri jumpa pers resmi FIFA, sehari sebelum menghadapi Inggris di babak 16-besar, (27/6/2010). Ketidakhadiran Loew itu diyakini sebagai salah satu aksi protes yang dilancarkannya kepada FIFA

Editor: Kisdiantoro

TRIBUNNEWS.COM--Pelatih timnas Jerman, Joachim Loew, tidak menghadiri jumpa pers resmi FIFA, sehari sebelum menghadapi Inggris di babak 16-besar, (27/6/2010). Ketidakhadiran Loew itu diyakini sebagai salah satu aksi protes yang dilancarkannya kepada FIFA

Alhasil, pada konferensi pers tersebut, Jerman hanya diwakili oleh pelatih kiper, Andreas Koepke. Sementara pemain Der Panzer pun tak ada yang hadir dalam jumpa pers ini.

Kejadian ini jelas dianggap sebagai pelanggaran Jerman terhadap peraturan yang telah ditetapkan FIFA sebelum melangsungkan Piala Dunia.

Namun, spekulasi mengenai kejadian ini pun merebak. Menurut sejumlah kalangan, Jerman memang sengaja memboikot segala kegiatan media setelah mereka tidak diperbolehkan melakukan latihan di lapangan Stadion Free State. Namun, hal itu langsung dibantah oleh Koepke.

"Kami memang tidak diperbolehkan menggunakan stadion itu untuk latihan, akhirnya kami menggunakan lapangan lain," tutur Kopke.

Selain itu, Kopke pun mengutarakan peluang Jerman kala menghadapi Inggris. Menurutnya, di laga nanti Jerman tak perlu melalui babak perpanjangan waktu untuk bisa merebut kemenangan.

"Saya pikir, alangkah baiknya jika kami tidak harus menyelesaikan pertandingan dengan jalan adu tendangan penalti. Jerman pun telah siap sepenuhnya untuk menghadapi Inggris pada babak knock-out mendatang," tutur Kopke.

Walaupun tidak menginginkan adanya babak perpanjangan waktu atau bahkan babak adu penalti, Jerman tetap tidak membantah timnya tetap menjalani sesi latihan guna mengantisipasi terjadinya adu penalti.

"Kami tentu melakukan latihan penalti, kadang hasilnya baik dan kadang tidak. Anda dapat mensimulasikan beberapa hal ketika Anda melakukan latihan. Dalam satu pertandingan, Anda memiliki 120 menit, sebelum akhirnya memasuki babak adu penalti. Atmosfer pertandingan seperti itu pun bisa menjadi keras, jadi sungguh sulit untuk memprediksi situasi yang akan terjadi nanti," tutur Kopke. (soccer)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved