Jumat, 3 Oktober 2025

Piala Dunia 2010

Uruguay Waspadai Semangat Korsel

Korea Selatan (Korsel) kembali menghadirkan kejutan. Wakil Asia ini untuk kedua kali mampu melewati babak penyisihan grup Piala Dunia, Afrika Selatan 2

Editor: Harismanto
zoom-inlihat foto Uruguay Waspadai Semangat Korsel
IST/AFP
Timnas Uruguay
TRIBUNNEWS.COM, JOHANNESBURG - Korea Selatan (Korsel) kembali menghadirkan kejutan. Wakil Asia ini untuk kedua kali mampu melewati babak penyisihan grup Piala Dunia, Afrika Selatan 2010.

The Taeguk Warrior juga masih berpotensi mengulangi sukses mereka di Piala Dunia 2002 dengan menjadi semifinalis, namun harus mampu melewati fase knock out 16 besar menghadapi Uruguay di Stadion Nelson Mandela Bay di Port Elizabeth, Sabtu (26/6/2010).

Secara objektif, Uruguay memang lebih diunggulkan di laga ini. Dalam lima pertemuan kedua tim, Uruguay belum terkalahkan, hanya satu di antaranya berakhir seri. Pertemuan terakhir di babak grup Piala Dunia 1990, Uruguay menang 1-0 atas Korsel.

Uruguay menempati ranking yang lebih tinggi ketimbang Korsel dengan keberadaan mereka di urutan 16 ranking FIFA. Wakil Amerika Latin itu juga tampil impresif selama perhelatan Piala Dunia 2010, keluar sebagai juara grup A dan tak terkalahkan di tiga laga penyisihan grup.

Tapi Korsel bukanlah tim sembarangan, semangat pantang menyerah yang ditunjukkan Korsel selama perhelatan Piala Dunia cukup membuat kubu Uruguay was-was. Apalagi dengan keberadaan "Duo Park" Korsel, Park Ji-sung dan Park Chu-young.

"Park Ji-sung, pemain yang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya, begitupun pemain nomor 10 (Park Chu-young) dia juga bagus. Korsel tim yang bagus dengan sentuhan bola yang bagus. Kami selalu kesulitan setiap kali menghadapi mereka," kata striker andalan Uruguay Diego Forlan dilansir FIFA.com, Jumat (25/6/2010).

Forlan yang sudah mencetak dua gol selama perhelatan Piala Dunia juga sangat mewaspadai semangat Korsel yang bertekad ingin mengulangi kesuksesan mereka di Piala Dunia 2002 lalu. Korsel menurutnya sangat berpotensi menghentikan laju Uruguay di babak 16 besar.

"Korsel bermain sangat bagus di Piala Dunia 2002 lalu. Mereka juga selalu bermain di Piala Dunia, jadi kami harus hormat kepada mereka. Laga ini akan berlangsung ketat dan keras," tambah striker Atletico Madrid ini.

Bersama dengan pasangan sehatinya, Luis Suarez, Forlan akan berusaha mati-matian untuk mengimbangi permainan cepat dengan kerjasama apik yang menjadi ciri khas Korsel. Setidaknya, Uruguay cukup percaya diri dengan rekor head to head mereka melawan Korsel.

Uruguay sejauh ini belum pernah menuai kekalahan dari Korsel dari dua kali pertemuan mereka. Uruguay menang 1-0 saat keduanya bertemu di Piala Dunia 1990. Uruguay kembali memetik kemenangan 2-0 pada tahun 2007 dalam sebuh laga persahabatan.

Meski demikian, arsitek Uruguay, Oscar Tabarez, tidak underestimate terhadap kekuatan tim dari Negeri Gingseng tersebut. Tabarez akan meramu strategi membongkar kekuatan Korsel yang banyak tertumpu kepada pemain di sektor second line.

"Mereka tim yang sangat berbahaya, memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Gelandang Korsel mayoritas pekerja keras, meski tak begitu menguasai bola tapi pergerakan perpindahan para pemainnya sangat berbahaya," kata Tabarez.
Sementara Korsel tidak ingin terlalu larut dengan pesta kesuksesan melaju ke babak 16 besar. Para Ksatria Taeguk juga mewaspadai skill individu yang mayoritas dimiliki pemain Uruguay. Kapten Korsel, Park Ji Sung, berharap Korsel mampu mempertahankan performa tim.

"Kami beberapa kali bertemu dengan pemain Uruguay, mereka tim yang dihuni skuad dengan kualitas bagus. Pertandingan ini dipastikan berlangsung sulit, tapi kami akan berusaha untuk mengatasi mereka," kata gelandang Manchester United ini.

Korsel tampil cukup imprseiv selama pertandingan babak penyisihan grup. Menang atas Yunani di laga perdana kemudian kalah telak dari Argentina. Namun mereka mampu mengambil hikmah dari kekalahan atas Argentina untuk kemudian bangkit di laga terakhir melawan Nigeria.

Sekilas diperhatikan permainan Korsel masih mempertahankan nafas total football yang dulu pernah ditancapkan pelatih legendaris asal Belanda Guus Hiddink. Dan hingga kini Park dkk mampu mewarisi totall football itu dengan beberapa modifikasi.

Bermain cepat, mengandalkan kerjasama antar pemain, akurasi passing dan melakukan perpindahan cepat menjadi ciri khas Korsel yang kerap menyulitkan setiap lawan. Korsel juga memiliki senjata ampuh mencetak gol melalui free kick. Lima dari tiga gol yang dicetak pemain Korsel selama Piala Dunia kali ini dicetak melalui proses free kick.(Tribunnews.com/Cen)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved