Selasa, 30 September 2025

Langsung dari Afsel

Tempat Nonton Bareng di Afsel Sepi Penonton

Tersingkirnya tuan rumah Afrika Selatan dari pentas putaran final Piala Dunia 2010 ternyata tidak hanya berimbas pada bisnis penjualan merchandise semata. Pengelola fanfest alias tempat nonton bareng menggunakan layar raksasa juga terkena imbas.

Editor: Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews.com Nurfahmi Budiarto Langsung dari Afsel

TRIBUNNEWS.COM, AFSEL
- Tersingkirnya tuan rumah Afrika Selatan dari pentas putaran final Piala Dunia 2010 ternyata tidak hanya berimbas pada bisnis penjualan merchandise semata. Pengelola fanfest alias tempat nonton bareng menggunakan layar raksasa juga terkena imbas.

Usai Bafana Bafana masuk kotak, praktis fanfest yang tersedia di sembilan kota penyelenggara sepi penonton. Dari kapasitas sekitar 15 ribu orang per fanfest, kini paling banyak hanya 2.000 orang yang datang.

Tak heran kalau banyak area kosong yang dimanfaatkan penonton untuk bermain sepakbola maupun sekedar menggelar selimut atau tikar untuk duduk-duduk.

Di sisi lain, arena fanfest sebenarnya juga menjadi bagian yang diharapkan panitia penyelenggara untuk mendatangkan uang.

Asal tahu saja, sisi gratis hanya diperuntukkan bagi penonton yang ada di bagian rumpur. Sementara sekitar 5.000 ribu tempat duduk dijual dengan rata-rata 50 Rand atau sekitar Rp 65 ribu per tiket.

Tak heran, kini panitia penyelenggara memutar otak untuk kembali menggairahkan fans, terutama yang ada di kawasan yang sudah tak lagi mengadakan pertandingan.

Sekedar catatan, panitia sudah menutup satu fanfest, yakni di Giant Stadium, sekitar 1 jam perjalanan dari kota Pretoria.

"Ini tugas berat kami. Sebenarnya kami mengharap kalau tuan rumah paling tidak bisa sampai ke babak perempatfinal. Tapi ternyata itu tak jadi kenyataan. Kini kami sudah menyiapkan skenario agar para penonton bisa datang kembali meramaikan fanfest," tegas Andrea Bryson, Project Manager FIFA FanFest Piala Dunia 2010, dalam siaran pers malam ini.

Satu cara yang akan dilakukan memasuki fase knock out adalah mempersembahkan artis-artis lokal ternama untuk 'manggung' di fanfest. Selain itu, panitia juga akan memperbanyak games-games berhadiah seru yang diharapkan bisa menjadi magnet.

"Saya yakin suasana fanfest akan ramai lagi saat knock out, beberapa kemudahan, hiburan dan banyak hadiah bakal menjadi teman para penonton," imbuh Andrea, yang mengaku winter menjadi masalah tersendiri bagi penonton untuk sekedar datang ke fanfest.

Panitia penyelenggara fanfest memang berkepentingan besar untuk meramaikan suasana. Bukan hanya faktor komersiil dan sudah banyaknya dana keluar untuk membangun kampung fanfest, namun ini menjadi satu di antara indikator sukses tidaknya sebuah penyelenggaraan piala dunia.

Sepanjang pengamatan Tribun, suasana fanfest memang sudah tak ramai lagi. Selain tak ada lagi tuan rumah, faktor musim dingin menjadi hal utama.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved