Sabtu, 4 Oktober 2025

Piala Dunia 2010

Keperkasaan Italia Luntur di Tangan Slowakia

Dengan skor akhir 2-3 maka habis sudah perjuangan Italia di Piala Dunia 2010. Bukann

Editor: Iswidodo
zoom-inlihat foto Keperkasaan Italia Luntur di Tangan Slowakia
soccer
Timnas Italia kalah 2-3 dari Slowakia saat pertandingan terakhir Grup F di Stadion Ellis Park, Kamis (24/6/2010) malam.
TRIBUNNEWS.COM, JOHANNESBURG- Dengan skor akhir 2-3 maka habis sudah perjuangan Italia di Piala Dunia 2010. Bukannya mempertahankan gelar juara, "Gli Azzurri" justru mendapat rekor buruk. Selepas kalah dari Slowakia.  Italia tersingkir dan sebagai juru kunci di grup F, Kamis (24/6) malam. Mereka pun pulang menyusul Prancis yang juga jadi juru kunci di Grup A.

Dalam tempo permainan cepat, timnas Italia berusaha memanfaatkan waktu seefektif mungkin sejak ketinggalan 0-1 dari timnas Slowakia.

Bahkan saat skor 1-2, pemain Italia yang baru saja memasukkan gol berusaha mengambil bola di gawang Slowakia. Tapi ulah ini menimbulkan kemelut hingga beberapa pemain ikut masuk ke gawang Slowakia. Kiper Slowakia Mucha justru meraih bola untuk memungut  mendahului pemain Italia yang masuk ke gawang. Atas insiden ini, Mucha dan Quagliarella diganjar kartu kuning.

Dunia seolah yakin dan bersorak untuk timnas Italia agar segera mengejar ketertinggalannya. Berkali-kali pemain Italia nyaris melesakkan bola ke gawang Slowakia namun gagal. Pada menit ke-50 Vincenzo  menendang bola dari tengah kotak penalti, Vincenzo Iaquinta berhasil menanduk umpan silang Pepe. Namun, bola melenceng ke sisi kanan gawang.

Lima menit berselang, giliran Antonio Di Natale yang berpeluang mencetak gol tetap gagal memanfaatkannya. Saat itu, dari tengah kotak penalti, ia berhasil menjangkau umpan terobosan Maggio dan menyonteknya. Namun, bola malah meluncur ke sisi kiri gawang.

Italia menambah kecepatan serangan dengan umpan-umpan pendek. Andrea Pirlo pun  masuk menggantikan Ricardo Montolivo  menit ke-56 seolah memaksimalkan kekuatan Italia untuk mengejar ketinggalan.

Memasuki menit ke-62, usaha Italia juga hampir membuahkan gol dari kaki Antonio Di Natale. Menguasai bola di luar kotak penalti, ia melepaskan tembakan akurat, yang sayangnya terbendung oleh Mucha.

Peluang terbaik Italia akhirnya datang melalui Fabio Quagliarella pada menit ke-66. Saat itu, Pepe melepaskan umpan silang yang diblok Mucha. Bola kemudian jatuh di kaki Quagliarella yang berada di tengah kotak penalti.

Setelah sempat mengontrol bola, Quagliarella menembakkan bola ke tengah gawang Slowakia. Namun, tembakan akurat itu membentur kaki sebelah dalam Skrtel dan mental.

Mengingat posisi berdiri Skrtel yang mengangkangi garis gawang, sulit ditentukan apakah itu gol atau bukan. Yang jelas, wasit Howard Webb menyatakan itu bukan gol.

Italia belum menciptakan ancaman baru ketika gawang mereka kembali dibobol oleh Vittek pada menit ke-73. Dalam kawalan Chiellini di tengah kotak penalti Italia, Vittek berhasil menyepak umpan silang Hamsik masuk ke gawang Marchetti.

Tertinggal dua gol, Italia masih mencoba melawan. Meski tak mudah, mereka berhasil memperpendek selisih menjadi 1-2 berkat gol Antonio Di Natale. Memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Quagliarella yang diblok Mucha, Di Natale mengirim bola masuk gawang Slowakia.

Sebelum kekalahan 2-3 lawan Slowakia yang baru saja usai, Italia telah lima kali mengalami kegagalan menembus putaran kedua. Semuanya terjadi sebelum format perdelapan final diperkenalkan pada 1986. Kegagalan terakhir terjadi pada 1974, posisi Italia berada di tempat ketiga Grup 4.

Setelah menjadi juara pada 1982, juara dunia empat kali itu selalu bisa lolos fase grup. Sejak piala dunia di Meksiko itu, prestasi Italia paling buruk adalah perdelapan final.

Dengan menjadi juru kunci Grup F di turnamen kali ini, Fabio Cannavaro dkk mencatat rekor terburuk Italia sepanjang sejarah piala dunia, demikian ditulis kompas.

Dari lima kegagalan sebelumnya, empat di antaranya diakhiri Italia dengan menduduki urutan ketiga, yakni pada 1954, 1962, 1966, dan 1974. Italia menempati posisi runner-up pada 1950, tapi gagal melangkah lebih jauh karena waktu itu piala dunia hanya diikuti 16 negara.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved