Jumat, 3 Oktober 2025

Piala Dunia 2010

Malouda: Maafkan atas Kegagalan Kami, Perancis

Gelandang tim nasional Perancis Florent Malouda menyampaikan permohonan maafnya atas kegagalan "Les Bleus" di Piala Dunia Afrika Selatan 2010.

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Malouda: Maafkan atas Kegagalan Kami, Perancis
AFP/FRANCK FIFE
Gelandang Perancis Florent Malouda menjawab pertanyaan wartawan yang mengerubunginya di Bandara George sehari setelah Perancis tersingkir dari Piala Dunia 2010.
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Gelandang tim nasional Perancis Florent Malouda menyampaikan permohonan maafnya atas kegagalan "Les Bleus" di Piala Dunia Afrika Selatan 2010.

Peristiwa ini mengulang kembali tragedi Piala Dunia 2002, di mana Perancis, yang saat itu berstatus sebagai juara bertahan, juga urung melangkah ke putaran selanjutnya.

"Atas nama pemain timnas, saya ingin meminta maaf pada fans Perancis atas kegagalan kami di Piala Dunia kali ini," ungkap Malouda pada L'Equipe.

"Kami tak bangga dengan apa yang telah kami perbuat. Mungkin kami tidak punya perilaku yang bisa dijadikan teladan. Saya tak tahu apakah kami bisa dimaafkan. Ini benar-benar bencana. Bukan ini yang ingin kami tunjukkan. Kami tak pernah punya keinginan untuk menghina bangsa kami sendiri," sesal pemain Chelsea itu.

Meski datang ke Afsel dengan sejumlah kontroversi, sebetulnya Perancis memulai babak penyisihan Grup A dengan cukup baik.

Melawan rival terberat Uruguay, Patric Evra dkk mampu bermain imbang 0-0. Malapetaka mulai terjadi saat Perancis melakoni laga keduanya kontra Meksiko.

Selain kalah 0-2, emosi Nicolas Anelka kepada pelatih Raymond Domenech semakin meledak dengan menyebut Domenech sebagai anak haram. Ulah Anelka itu membuat Federasi Sepak Bola Perancis alias French Federation Football (FFF) mengambil langkah tegas dengan memulangkannya lebih awal.

Pascainsiden tersebut pemain tim "Ayam Jantan" kembali berulah dengan melakukan pemberontakan. Ke-22 pemain Perancis tersisa kompak mogok latihan, Evra berselisih dengan salah satu pelatih.

Akibat kisruh internal yang tak kunjung usai inilah, Perancis harus menjalani pertandingan terakhirnya lawan tuan rumah Afsel dengan kondisi krisis.

Alhasil, Perancis kembali menderita kekalahan 1-2 dari tim "Bafana-Bafana" dan terpaksa pulang lebih awal.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved