Sabtu, 4 Oktober 2025

Langsung dari Afsel

Prancis Kena Karma Titi Henry

Sumpah serapah sekaligus penyesalan keluar dari mulut para penggenar Prancis yang menonton acara nonton bareng di kawasan Centurion Cricket Ground, tadi malam.

Editor: Iwan Apriansyah
zoom-inlihat foto Prancis Kena Karma Titi Henry
IST
Bintang Prancis yang memperkuat Piala Dunia 2010
Laporan wartawan Tribunnews.com M Nurfahmi Budiarto dari Afsel

TRIBUNNEWS.COM - Sumpah serapah sekaligus penyesalan keluar dari mulut para penggenar Prancis yang menonton acara nonton bareng di kawasan Centurion Cricket Ground, tadi malam. Mereka menyebut timnas Prancis sebagai pecundang kala takluk dari Meksiko dengan skor cukup telak untuk ukuran tim raksasa seperti Ayam Jantan, 0-2.

Gol dari Javier Hernadez dan Cuahthemouc Blanco membuat pasukan Raymond Domenech berpeluang mengulangi prestasi yang tercatat dalam sejarah piala dunia 2002 kala Zinedine Zidane dkk harus angkat koper lebih awal.

Catatan itu bukan mustahil terulang di Afsel 2010. Barisan fans yang rela menahan suhu satu derajad, mengungkapkan, taktik yang dipilih Raymond Domenech sangat tidak variatif, mudah dibaca barisan pertahanan lawan serta kelemahan lini pertahanan yang menyebabkan dua gol tersebut.

"Kami memang pantas kalah. Mereka pecundang yang hanya memiliki nama besar tapi tak punya jiwa untu memainkan sepakbola yang menawan, atraktif dan kreatif. Lihat saja, permainan mereka sangat tidak berkembang," tegas Jessie Fount, seorang suporter Prancis.

Di sisi lain, kekalahan Prancis tadi malam yang berujung pada kemungkinan mengantar Patrice Evra dkk pulang ke rumah lebih awal, dibumbui cerita tentang karma. Sang persona yang dianggap sebagai biang keladi kesialan Prancis dalam dua partai awal adalah striker senior, Thierry 'Titi' Henry.

Permainan buruk yang ditunjukkan Les Bleus dalam dua partai di Grup A menggambarkan, ada bukti karma dari Titi. Semua itu berawal dari 'ketidaksahab' kehadiran timnas Prancis pada putaran final Piala Dunia 2010 di Afsel.

Assist yang diberikan Henry sehingga Gallas bisa mencetak gol kemenangan atas Irlandia, ternyata emang benar-benar diawali handsball saat eks bintang Arsenal tersebut menggunakan tangan untuk mengontrol bola.

Tak heran kalau sepanjang pertandingan Prancis, Henry selalu memilih bersembunyi, mungkin dia tahu kalau semua sorot mata tertuju padanya.

Kini karma akibat ulah Henry tinggal menunggu waktu, apakah terbukti atau tidak. Namun jika dilihat dari sisi kesempatan, masih terbuka meski dengan kemungkinan teramat kecil dan harus menggantungkan hidup pada partai Uruguay kontra Meksiko. Jika mereka bermain draw, berakhir sudah kisah Prancis di piala dunia yang ke-20 ini.

Prancis pun harus memastikan diri untuk menang besar pada pertandingan terakhir, sembari berdoa kemungkinan hasil seri didapat Meksiko dan Uruguay.  (Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved