Langsung dari Afsel
Fans Argentina-Korsel Saling Cium dan Tukaran Syal
Piala Dunia 2010 memang sangat spesial, terutama bagi mereka yang datang langsung ke stadion. Segala perbedaan, terutama negara dan bahasa, seolah tak berbekas sama sekali. Semua suporter berbaur menjadi satu.
TRIBUNNEWS.COM, PRETORIA - Piala Dunia 2010 memang sangat spesial, terutama bagi mereka yang datang langsung ke stadion. Segala perbedaan, terutama negara dan bahasa, seolah tak berbekas sama sekali. Semua suporter berbaur menjadi satu.
Kerukunan antarsuporter terlihat saat pertandingan Argentina versus Korea Selatan, kamis (17/6/2010), yang dimenangi tim Tango dengan skor telak 4-1. Tribun yang berada di sisi timur Stadion Soccer City, tepat di gerombolan suporter Korea Selatan, melihat dengan jelas betapa piala dunia menjadi penghubung persaudaraan. Kendala bahasa tidak menjadi masalah berarti.
Meski didominasi barisan suporter Korsel, beberapa penggemar berkostum Argentina tetap santai menikmati pertandingan. Mereka tak terganggu dengan teriakan bahasa Korea, bahkan tetap meniup vuvuzela. Setiap kali jala Korsel bergetar, suporter Argentina yang minoritas tersebut tetap saja merayakan dengan berjingkrak. Begitu pun saat pemain Korsel mencetak gol, gemuruh suara suporter Korsel tak membuat sang minoritas takut.
Sisi persahabatan berlatar sepakbola semakin jelas terlihat saat wasit meniup peluit panjang. Bukannya sedih, suporter Korsel malah bernyanyi dan berjoged ria bersama barisan suporter Argentina, baik di dalam maupun luar stadion.
Di luar area penonton, suporter kedua tim saling berinteraksi damai dengan bertukar syal, kaos, bahkan sampai ada yang saling berciuman.
Mereka benar-benar menikmati pesta Piala Dunia. Di area tunggu bus dan kereta, sembari menunggu, masing-masing suporter berbeda negara menjalin komunikasi. Beberapa di antara mereka akhirnya saling tukar nomor handphone dan mengakhiri dengan pelukan mesra, penanda sebuah persahabatan.(*)