Langsung dari Afsel
Panitia Layani Tiket lagi Bagi Pertandingan yang Kurang Menarik
Klaim panitia peny
TRIBUNNEWS.COM- Klaim panitia penyelenggara putaran final Piala Dunia 2010 yang menyebut semua tiket pertandingan terjual habis kembali tidak terbukti. Bahkan panitia secara resmi membuka kesempatan kepada suporter atau calon penonton untuk menikmati sajian pertandingan di dalam stadion.
Dalam konferensi pers usai pertandingan Belanda versus Denmark, juru bicara panitia penyelenggara yang juga media relations, Delia Fischer menyebut, membuka pembelian baik cash maupun via internet untuk tiga pertandingan di kota Rustenburg.
Ketiga partai tersebut antara lain Ghana vs Australia pada Sabtu (19/6), Meksiko kontra Uruguay di hari Selasa (22/6) dan Jepang melawan Denmark pada Kamis (24/6). Delia menyebut, pihaknya merasa harus membuka kembali kran penjualan tiket karena di Rustenburg masih banyak fans yang tak kebagian tiket.
"Kami harus mendengar beragam protes yang masuk ke panitia, dan sebagian dari itu adalah permintaan secara resmi tentang kuota tiket di Rustenburg. Setelah menghitung, akhirnya kami sepakat untuk membuka kembali loket penjualan, baik online, kartu kredit ataupun secara cash, kami harap langkah ini bisa menjadi jalan keluar dari kesulitan yang selama ini dihadapi calon penonton," ungkap Delia.
Meski panitia beralasan demikian, namun pada dasarnya langkah tersebut dilakukan setelah partai panas tidak lagi ada di Rustenburg. Daya tarik kota itu hanya tinggal pada timnas Inggris yang memang berhome base di sana.
Padahal The Three Lions hanya sekali bertanding di Royal Bafokeng. Alhasil, kota itu memang terlihat sepi karena tiga pertandingan berikut tergolong diisi tim-tim yang tidak terlalu banyak memiliki bintang terkenal.
Menurut Delia, panitia sudah mengalokasikan lebih dari 30 ribu tiket semua kelas untuk tiga partai tersebut. Hal ini makin menandakan kalau memang masih banyak tiket yang belum terbeli. "Ini hanya adopsi untuk memuaskan orang yang sudah datang ke sini. Tak ada fakta negatif, kami hanya ingin memuaskan semua pihak," tegas Delia. (Tribunnews.com/bud)