Langsung dari Afsel
Menelepon Keluarga Pun Para Wasit Dibatasi
Bahkan beberapa wasit yang dianggap kontroversial dan atau memiliki tingkat ketenaran cukup tinggi, panitia tidak segan-segan untuk memberikan proteksi maksimal.
TRIBUNNEWS.COM - Ternyata tidak hanya para pemain saja yang mendapat penjagaan ekstra ketat. Wasit yang bertugas selama perhelatan putaran final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan (Afsel), juga mendapat layanan yang nyaris sama. Bahkan beberapa wasit yang dianggap kontroversial dan atau memiliki tingkat ketenaran cukup tinggi, panitia tidak segan-segan untuk memberikan proteksi maksimal.
Tujuan panitia jelas, yakni ingin memberikan netralitas dengan cara 'menyingkirkan' wasit dari dunia luar. Seperti yang terjadi kemarin, para wasit itu tampak berjalan di seputar Nelson Mandela Square, yang menjadi area khusus FIFA dalam menjalankan roda bisnis siaran langsung televisi.
Saat berjalan, para wasit itu tampak santai, saling bercanda serta sudah pasti membawa tentengan di masing-masing tangan. Gaya para wasit itu pun tak kalah stylish dengan para pemain. Meski usia mereka sudah sekitar 40-an tahunm kesan sporty sangat terasa mengingat dari sisi fisik, mereka dituntut untuk selalu tampil bugar.
Beberapa dari mereka antara lain Rodriguez Moreno (Meksiko), Nishimura Yuichi (Jepang), Batres Gonzalez (Guatemala), Baldassi Hecto Walter (Argwntina), Carlos Simon (Brasil), Frank de Bleeckere (Belgia), Wolfgang Stark (Jerman), Howard Webb (Inggris) dan Roberto Rosetti (Italia).
Sayang, penjagaan mereka benar-benar ketat, siapapun yang berada dalam radius 20-30 meter mendapat tatapan tajam dari para petugas keamanan, termasuk dalam urusan pengambilan foto.
Menurut seorang pengawal, para wasit tersebut mendapat layanan istimewa kelas VVIP dari FIFA.
Mereka mendapatkan apapun yang mereka inginkan, dengan persyaratan sangat ketat untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Bahkan untuk sekedar menelepon keluarga, FIFA sangat membatasi sekaligus selektif. (Tribunnews.com/bud)