Partai Serbia Vs Ghana Terancam Batal

TRIBUNNEWS.COM, PRETORIA - Gonjang-ganjing mengenai ketidakberesan panitia dalam mengurus perhelatan besar putaran final Piala Dunia 2010 mulai terkuak. Contoh teraktual yang kini menjadi pembicaraan banyak pihak di lingkup jurnalis tak lain adalah masalah yang tengah terjadi di Stadion Loftus Versfeld, di kota Pretoria.

Masalah muncul setelah pihak pemerintah belum membayar sisa pembayaran nilai kontrak sebesar 28,8 juta Rand atau sekitar Rp 36 miliar lebih. Alhasil, para pekerja yang tergabung dalam perusahaan Homeless Building Construction Ltd mengancam akan membatalkan pertandingan perdana di stadion tertua tersebut, yakni antara Serbia versus Ghana.

Proses pembatalan dilakukan dengan tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai tenggat waktu, sehingga stadion tidak siap untuk menjadi tempat pertarungan kedua tim.

Kabar yang beredar menyebutkan bahwa para pekerja yang dulunya pengangguran murni, karena itulah disebut Homeless Building Construction Ltd, akan memblok jalan masuk menuju stadion. Beberapa titik jalan penting bakal menjadi sasaran para pekerja bila pihak pemerintah tidak segera melunasi kekurangan pembayaran tersebut.

Direktur Pelaksana Homeless Building Construction, Joseph Tshawe menegaskan, ancaman pihaknya tidak main-main karena pemerintah sudah dianggap ingkar janji. "Kami hampir terkena likuidasi hanya gara-gara belum membayar cicilan. Saya pikir apa yang kami lakukan nanti demi kepentingan bersama," komentar Tshawe.(*)