Sabtu, 4 Oktober 2025

Baresi Kecewa Gagal Bawa Piala Dunia 1994

Lahir pada tanggal 8 Mei 1960 di Travagliato, salah satu kota di propinsi Brescia, Italia. Baresi memulai karier sepakbolanya di kota Milan. AC Milan menjadi satu-satunya klub yang pernah dibelanya.

Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MILAN - Lahir pada tanggal 8 Mei 1960 di Travagliato, salah satu kota di propinsi Brescia, Italia. Baresi memulai karier sepakbolanya di kota Milan. AC Milan menjadi satu-satunya klub yang pernah dibelanya.

Pada musim pertamanya di Rosoneri, Baresi langsung mempersembahkan gelar juara Serie A untuk Il Diavolo. Bermain selama 20 tahun bersama Milan, Baresi berhasil mempersembahkan enam gelar Scudetto untuk AC Milan. Oleh karena itu, sebagai simbol penghormatan, AC Milan mensakralkan nomor punggung enam yang biasa dipakai oleh Baresi.

Baresi merupakan bek yang memiliki kualitas permainan nomor wahid. Kelebihan Baresi adalah kemampuan membaca arah serangan lawan. Kala itu formasi yang digunakan adalah dengan sistem tiga bek. Bermain di posisi sweeper, Baresi berada di belakang dua pemain belakang. Namun, bukan berarti tugasnya hanya menghalau serangan lawan. Dari lini belakang, Baresi mampu mengendalikan permainan tim secara keseluruhan. Kualitas inilah yang akhirnya membuat Baresi ditunjuk sebagai kapten AC Milan hingga dirinya pensiun pada 1997.

Di kancah internasional, Piala Dunia 1982 merupakan pertama kalinya Baresi memperkuat Italia di pentas tertinggi sepakbola sejagat tersebut. Alih-alih, ingin menunjukkan kualitasnya, Baresi malah menjadi penghuni setia di bangku cadangan Azzurri. Selama gelaran Piala Dunia 82, Baresi tidak pernah sekalipun turun ke lapangan. Pelatih Italia kala itu, Enzo Bearzot, lebih memilih trio bek Juventus antara lain Gaetano Scirea, Claudio Gentile dan Antonio Cabrini.

Kekecewaan pada Bearzotlah yang membuat Baresi menolak memperkuat tim nasional pada Piala Dunia 1986. Baru, pada empat tahun kemudian di Piala Dunia 1990, Baresi mengenakan seragam Gli Azzurri dan menjadi jenderal di lini belakang Italia.  Akan tetapi, Bermain di tanah sendiri tidak serta merta membuat Italia menjadi Juara Dunia. Langkah Italia dihentikan Argentina pada babak semifinal lewat babak adu penalti. Azzurri hanya mampu menempati posisi ketiga di akhir kompetisi.

Baresi terakhir kali memperkuat Italia pada usia 34 tahun di Piala Dunia 1994. Tampil sebagai kapten tim, Baresi bertekad membawa Italia keluar sebagai juara. Namun, baru pada babak penyisihan group, Baresi mesti hanya bisa menyaksikan rekan-rekanya bermain lantaran mengalami cedera. Beruntung Roberto Baggio dkk. berhasil membawa Italia ke babak final. Baresi pun sudah dapat bermain di laga puncak yang digelar di Stadion Rose Bowl, Pasadena, Amerika Serikat tersebut. Bertemu dengan Brasil, Italia mampu memaksakan pertandingan hingga ke babak adu penalti.

Hasilnya, Brasil keluar sebagai juara dunia setelah menang dengan skor 3-2. Baresi menjadi penendang pertama bagi Italia. Sayang, bola hasil tendangannya melambung di atas gawang Brasil. Sang kapten pun mesti kecewa lantaran gagal membawa trophi Piala Dunia ke Italia. Agaknya, babak adu penalti selalu menjadi mimpi buruk bagi Baresi.

Meskipun begitu, Baresi tetap dikenang sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah membela Italia. Pengakuan yang tersebut pun datang dari FIFA, Baresi termasuk ke dalam seratus pemain terbaik yang pernah ada. Daftar yang juga memuat nama-nama besar lainnya, seperti Pele, Maradona, dan Beckenbauer.

 

Sumber: Bolanews.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved