Asian Games 2018
Turis Asal Swiss Puas Nikmati Asian Games 2018 Meski Tak Kebagian Tiket Closing Ceremony
Michael merasa jarak bukanlah persoalan untuk menikmati perhelatan olahraga terbesar se-Asia ini.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di bawah terik matahari pukul 15.30 WIB, turis asal Swiss, Michael (47) dan istrinya Beatrice (39) serta dua anaknya berjalan menyusuri satu per satu stan di sepanjang Zona Kaka, Gelora Bung Karno, Jakarta.
Bertempat tinggal di Jakarta Barat, Michael merasa jarak bukanlah persoalan untuk menikmati perhelatan olahraga terbesar se-Asia ini.
"Ini bagus buat saya dan keluarga. Di Jakarta kan agak sulit ya untuk orang jalan kaki ke mana-mana. Nah, di sini kami bisa leluasa jalan kaki dan menikmati apa saja," ujarnya kepada Tribunnews.com, di GBK, Jumat (31/8/2018).
Namun, Michael dan keluarganya tidak dapat menyaksikan Closing Ceremony Asian Games yang akan berlangsung pada Minggu 2 September 2018.
"Tidak kebagian tiket. Tapi saya menunggu kejutan-kejutan lainnya. Pembukaannya kan bagus, penutupannya semoga juga sama bagusnya," ujar Michael tersenyum.
Selama hampir satu tahun tinggal di Indonesia, Michael mengaku senang dengan perhelatan Asian Games di Jakarta.
Baca: Shuttle Bus dalam Area GBK Tak Lagi Layani Penumpang ke Zona Bhin-Bhin Sejak Final Badminton
"Ini kalau tidak salah saya sudah ke sini tiga kali, ini kunjungan yang ketiga," tambahnya.
Ditanya soal pertandingan apa yang sudah disaksikan, Michael mengatakan sudah menonton aquatik dan atletik.

"Untuk tiket memang agak rumit ya, tapi secara keseluruhan bagus pertandingannya, sangat menghibur," ujarnya sambil menirukan gaya berenang.
Sepanjang perjalanan, mereka kemudian berhenti di satu stan bernama Oniecraft yang menjual kerajinan khas Indonesia seperti kalung, plakat, dan lainnya.
"Barangnya bagus-bagus di sini, punya nilai kultur yang tinggi, harganya juga murah," ujar Michael.
Mengenakan kemeja putih dan celana cokelat panjang, Michael dan istrinya sibuk melihat-lihat kerajinan tangan lain.
Kedua anak mereka juga tampak tertarik memperhatikan kerajinan yang dijajakan sang penjual.
"Tadi saya beli Dreamcatcher buat istri dan dua anak saya," tambah Michael.
Namun, Michael tidak mau memberikan keterangan berapa jumlah kerajinan tangan yang dibelinya serta berapa harganya.
"Pokoknya tadi sebelum ke sini, kami beli ice cream dulu di sana itu," kata Michael sambil mengarahkan jari telunjuknya ke sebuah stan yang jauh belakangnya.