Asian Games 2018
Biasanya Dapat Rp 4 Juta, Jelang Penutupan Asian Games Omset Pedagang di GBK Turun Jadi Rp 1 Juta
Jelang penutupan Asian Games 2018, para penjual makanan dan minuman mengalami penurunan omset penjualan.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang penutupan Asian Games 2018, para penjual makanan dan minuman mengalami penurunan omset penjualan.
Para pedagang itu menjajakan dagangannya di Gate 10, Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Mereka berjualan di bangunan seluas 3x2 meter persegi.
Di kios yang ditempati tersebut, mereka menjual berbagai macam makanan dan minuman.
Menurut seorang penjaga kios, Mira, dirinya mendapatkan banyak berkah dengan adanya perhelatan Asian Games 2018.
"Kita jualan setiap hari disini di dalam GBK. Kita di bawah naungan koperasi," ujar Mira kepada TribunJakarta.com, Jumat (31/8/2018).
Baca: Shuttle Bus dalam Area GBK Tak Lagi Layani Penumpang ke Zona Bhin-Bhin Sejak Final Badminton
Namun jelang penutupan Asian Games, kios yang dijaganya mengalami penurunan omset penjualan.
Hal itu lantaran menurunnya para pengunjung yang datang ke SUGBK.
Selain itu, Mira beranggapan jika adanya shuttle bus di SUGBK membuat kiosnya mengalami penurunan penjualan.
"Kalo selama Asian Games 2018 minggu pertama bagus, tapi akhir-akhir ini menurun. Pengunjungnya berkurang. Pengunjungnya menggunakan shuttle bus jadi mungkin gara-gara itu," kata dia.
Hal senada turut diungkapkan oleh penjual kebab, Belen. Menurutnya, kiosnya mengalami penurunan pembeli di akhir-akhir Asian Games 2018.
"Ya, akhir-akhir ini mengalami penurunan secara drastis," kata Belen.
"Omset saat ini per hari Rp 1 juta kalo sepi. Kalo ramai bisa mencapai Rp 4 juta," tambahnya.
Menurut informasi, para penjual makanan dan minuman itu harus menyewa kios berukuran 3x2 itu dengan harga Rp 11 juta selama perhelatan Asian Games 2018 berlangsung.