Mendiktisaintek Mengindikasikan Kecurangan UTBK-SNBT 2025 Melibatkan Jaringan Terorganisir
Kecurangan dalam UTBK-SNBT 2025 disebut melibatkan praktik joki dan jaringan kejahatan yang terorganisir.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecurangan dalam UTBK-SNBT 2025 disebut melibatkan jaringan kejahatan yang terorganisir.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menegaskan indikasi kuat sudah ditemukan dan investigasi mendalam tengah dilakukan.
“Panitia melihat adanya indikasi kejahatan yang terorganisir ya, untuk melakukan kecurangan-kecurangan UTBK," ujar Brian ditemui di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Baca juga: Jadwal Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2025, Ini Link untuk Cek Kelulusan
Menurut dia, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi memastikan sejauh ini tidak kebocoran soal UTBK-SNBT 2025.
“Panitia menjamin tidak ada kebocoran,” tuturnya.
Dia akan melakukan investigasi secara mendalami terkait dugaan kecurangan ini.
Dia mengungkapkan terdapat indikasi kejahatan yang terorganisir dalam kecurangan UTBK-SNBT.
"Kita akan melakukan pendalaman-pendalaman, karena kita melihat,” ujarnya.
Keterangan lengkap mengenai dugaan kecurangan ini, kata Brian, akan dijelaskan oleh panitia pelaksanaan UTBK-SNBT.
"Tapi nanti tolong dikonfirmasi kepada teman-teman panitia UTBK yang lebih mengetahui," pungkasnya.
Sebelumnya, Panitia SNPMB menemukan kasus kecurangan pada 13 Pusat UTBK.
Ketua Umum Panitia SNPMB, Eduart Wolok, mengungkapkan kecurangan ini melibatkan joki.
"Jumlah peserta yang terlibat 50, jumlah jokinya 10," ujar Eduart Wolok dalam konferensi pers daring, Selasa (29/4/2025).
Dirinya mengungkapkan adanya jaringan perjokian lintas provinsi pada pelaksanaan UTBK-SNBT.
Bahkan, kata Eduart, terdapat lembaga bimbingan belajar (bimbel) yang ikut dalam praktik kecurangan ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.