Materi Sekolah
Mengenal Iklim di Indonesia, Jenis-jenisnya, dan Fenomena Alam yang Mempengaruhi Perubahan Iklim
Berikut ini pengertian iklim, jenis-jenis iklim di Indonesia, dan fenomena alam yang mempengaruhi perubahan iklim, ada El Nino dan La Nina.
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki dua musim yaitu penghujan dan kemarau.
Pada musim hujan dan kemarau dapat terjadi perubahan cuaca yang mengakibatkan terjadinya peningkatan maupun penurunan suhu.
Umumnya, iklim mencakup wilayah yang lebih luas daripada jangkauan cuaca.
Indonesia tergolong wilayah Bumi yang beriklim tropis dengan taraf curah hujan tinggi.
Selain curah hujan yang tinggi, iklim tropis Indonesia juga disertai dengan iklim muson tropis, dan iklim sabana tropis dengan taraf curah hujan terendah.
Selengkapnya tentang iklim di Indonesia, simak rangkuman materi berikut ini.
Baca juga: Mengenal Benda Langit yang Berada di Sekitar Kita dan Matahari Sebagai Pusat Tata Surya
Apa itu Iklim?
Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika (NASA) Iklim adalah gambaran pola cuaca jangka panjang di suatu wilayah tertentu.
Iklim dapat dikategorikan sebagai cuaca rata-rata untuk wilayah dan periode waktu tertentu, biasanya penentuan iklim diambil selama 30 tahun.
Beberapa hal yang mempengaruhi iklim adalah rata-rata curah hujan, suhu, kelembaban, sinar matahari, kecepatan angin, fenomena seperti kabut, embun beku, dan badai hujan es, dan ukuran cuaca lainnya yang terjadi dalam jangka waktu yang lama di tempat tertentu.
Selain perubahan iklim jangka panjang, ada juga variasi iklim jangka pendek.
Perubahan periodik iklim juga dapat terjadi terkait dengan peristiwa El Nio, La Niña, letusan gunung berapi, atau perubahan lain dalam sistem Bumi.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Iklim Matahari dan Macam Iklim Tropis, Subtropis, Sedang, dan Dingin
Jenis-jenis Iklim di Indonesia
Melansir dari Gramedia, Indonesia memiliki pembagian iklim yang terjadi sepanjang tahun.
1. Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim musim adalah iklim yang disebabkan oleh angin yang berembus ke Indonesia setiap enam bulan sekali dari arah yang berbeda.
Angin yang bertiup dari barat disebut iklim angin muson barat.
Sedangkan angin yang bertiup dari timur disebut angin muson timur.
Angin muson barat dan timur menyebabkan terjadi perubahan musim di Indonesia yang terbagi menjadi musim penghujan dan kemarau.
Musim penghujan terjadi ketika angin muson barat bertiup ke Indonesia membawa partikel basah dari berbagai Samudera di dunia.
Sementara musim kemarau terjadi saat angin muson timur bertiup ke Indonesia membawa partikel kering dari gurun.
2. Iklim Tropika atau Tropis (Iklim Panas)
Iklim tropis adalah pembagian iklim dunia berdasarkan letak astronomis Indonesia yang dilintasi oleh garis khatulistiwa.
Letak astronomis Indonesia berada di antara titik 23,5 derajat lintang utara (LU) sampai dengan 23,5 lintang selatan (LS).
Matahari bersinar terik pada daerah beriklim tropis, sehingga Indonesia juga memiliki curah hujan yang tinggi.
3. Iklim Laut
Iklim laut memiliki curah hujan lembab.
Curah hujan lembab menyebabkan Indonesia dapat merasakan musim penghujan dengan jangka yang panjang.
Selain itu, iklim laut juga dapat terjadi di wilayah iklim subtropis dan iklim sedang.
Baca juga: Mengenal Iklim Subtropis: Pengertian Iklim Subtropis, Ciri-ciri, Pembagian Musim, dan Flora Fauna
Peristiwa Alam yang Mempengaruhi Iklim Indonesia
1. Daerah Pertemuan Angin Antartropis
Melansir dari Gramedia, daerah pertemuan angin antartropis adalah daerah panas yang cenderung suhunya selalu naik dan menyebabkan jarang adanya angin di wilayah tersebut.
Umumnya, peristiwa ini terjadi di titik pertemuan antara angin pasat tenggara dan angin pasat timur laut.
Kedua angin tersebut membawa dampak pada terangkatnya udara dan dapat meninmbulkan badai konvektif.
Peristiwa ini sangat berpengaruh pada iklim yang ada di Indonesia.
2. Dipole Mode
Perubahan anomali suhu permukaan air laut dapat menyebabkan Dipole Mode.
Dipole Mode terjadi di antara Samudera Hindia tropis di belahan barat dan Samudera Hindia di belahan timur.
Anomali permukaan air laut memiliki keadaan yang cenderung lebih dingin dari kondisi normal air laut pada umumnya.
3. El Nino
Mengutip dari BMKG Lombok Barat, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal.
El Nino terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Sehingga, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
4. La Nina
La Nina adalah fenomena yang berkebalikan dengan El Nino.
Fenomena alam ini ditandai dengan pendinginan Suhu Muka Laut (SML) di bawah kondisi normalnya di Samudera Pasifik.
Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah.
La Nina dapat meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Materi Sekolah