Materi Sekolah
Macam-macam Kegiatan Manusia yang Memberikan Pengaruh Terhadap Ekosistem
Berikut adalah macam-macam kegiatan manusia yang dapat memberikan pengaruh terhadap ekosistem alam. Salah satunya adalah penebangan hutan.
TRIBUNNEWS.COM - Ekosistem merupakan tempat saling memberi dan menerima antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Komponen dari ekosistem terdiri dari biotik dan abiotik.
Komponen biotik terdiri dari tumbuhan dan hewan sedangkan abiotik terdapat batu, tanah, air, sungai, dan lain-lain.
Di dalam ekosistem interaksi terjadi tidak hanya antar makhluk hidup tetapi juga dengan makhluk tak hidup.
Hubungan antara makhluk tak hidup contohnya adalah sinar matahari yang menjadi sumber energi utama untuk komponen biotik.
Baca juga: Efek Rumah Kaca: Pengertian, Proses Terjadinya Peningkatan Suhu, Dampak Negatif, dan Penyebabnya
Baca juga: Mengenal Modal Perusahaan: Pengertian, Jenis-jenis Modal dan Manfaat Modal bagi Perusahaan
Keberadaan sinar matahari dimanfaatkan untuk memproduksi makanan.
Dikutip dari Buku IPA Kelas 6 SD/MI bahwa dalam ekosistem harus ada keseimbangan antara produsen dan konsumen.
Kehidupan dianggap dapat tetap berlangsung apabila jumlah produsen lebih besar dari konsumen tingkat I.
Sementara konsumen tingkat I lebih banyak dari konsumen tingkat II dan seterusnya.
Berikut adalah gambaran dari hubungan antara produsen dan konsumen yang dapat digambarkan dalam bentuk piramida makanan.

Gambar di atas merupakan perbandingan antara jumlah produsen dengan konsumen.
1. Dampak Kegiatan Manusia terhadap Ekosistem
Penebangan hutan termasuk salah satu dampak kegiatan manusia terhadap ekosistem.
Kegiatan tersebut menyebabkan berkurangnya daerah resapan air sehingga menyebabkan terjadinya banjir atau tanah longsor apabila masuk musim hujan.
Selain itu manusia juga sering membuang sampah dan limbah industri di sungai serta pemakaian pestisida dalam pertanian.
Hal tersebut menyebabkan rusaknya ekosistem sungai dan menghambat perkembangan makhluk hidup di dalamnya.
Apabila dilakukan secara terus menerus maka keseimbangan ekosistem akan terganggu.
Sementara pemakaian pestisida sering dilakukan dalam pertanian dan dapat menyebabkan matinya mikroba.
Mikroba memiliki tugas untuk menguraikan sisa-sisa hewan dan tumbuhan untuk diubah menjadi humus.
Jika mikroba hilang maka tanaman tidak dapat memperoleh nutrisi dan akhirnya akan mati.
2. Ketidakseimbangan Populasi Tumbuhan karena Manusia
a. Tumbuhan dan Manfaatnya bagi Manusia
Pengolahan kayu dijadikan peralatan rumah tangga seperti kursi, meja, dan lemari merupakan pemanfaatan tumbuhan oleh manusia.
Kayu dipilih untuk dijadikan bahan untuk perabotan rumah tangga karena dianggap berkualitas tinggi serta seratnya halus dan bagus.
Secara spesifik, kayu yang sering dipilih oleh pengrajin adalah kayu jati karena tidak disukai oleh rayap, ngengat, serta serangga lainnya.
Selain itu kayu jati juga tidak cepat lapuk.
Baca juga: Mengenal Pengertian Gempa Bumi, Jenis-jenis Gempa Bumi, Dampak dan Cara Menghadapi Gempa Bumi
Kayu lain yang juga dijadikan untuk perabotan rumah adalah rotan.
Pemilihan tersebut dikarenakan rotan bersifat lentur dan kuat sehingga mudah dikerjakan.
Ditambah rotan jika sudah menjadi perabotan maka akan memiliki nilai jual yang tinggi.
Penggunaan kayu tersebut merupakan salah satu pemanfaat tumbuhan oleh manusia.
b. Kegiatan Manusia dan Populasi Tumbuhan
Kegiatan manusia mempengaruhi populasi tumbuhan di hutan.
Populasi tumbuhan akan dapat terjagai apabila manusia melesatarikannya.
Berikut adalah usaha-usaha untuk melestarikan hutan yaitu:
- Menebang hutan secara terkendali dengan melakukan tebang pilih.
- Reboisasi atau penanaman hutan kembali.
- Membuat cagar alam.
- Mengembangbiakan tumbuhan langka dengan bioteknologi.
3. Ketidakseimbangan Populasi Hewan karena Manusia
a. Hewan dan Manfaatnya bagi Manusia
Hewan sering dimanfaatkan manusia dengan cara diambil daging, kulit, tulang, dan tenaganya.
Kegiatan pemanfaatan tersebut apabila berlebihan maka akan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Contohnya adalah perburuan liar yang sering dilakukan hanya untuk kesenangan serta mencari keuntungan.
Misalnya adalah ular diburu untuk diambil kulitnya dan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tas, sepatu, atau ikat pinggang.
Selain ular terdapat juga gajah yang diburu untuk diambil gadingnya.
Pemanfaatnya untuk pembuatan keris, pipa cerutu, pajangan, dan lain-lain.
Badak juga diburu untuk diambil culanya dan dijual dengan harga yang tinggi.
Baca juga: Sistem Gerak Manusia: Pengertian dan Komponen Penggerak Tubuh Manusia, Tulang, Otot, serta Sendi
Baca juga: Apa Itu Jual Beli? Berikut Pengertian, Hukum, Macam-macam, Rukun dan Syaratnya
Tidak hanya hewan mamalia tetapi jenis burung juga diburu oleh manusia hanya demi hobi dan kesenangan.
Contohnya adalah burung Cendrawasih, Kakatua Jambul Kuning, Belibis Kembang, Kasuari, Alap-alap, Beo, serta Elang Jawa.
b. Kegiatan Manusia dan Populasi Hewan.
Pemburuan liar harus dihentikan apabila tidak ingin ekosistem hewan mengalami gangguan bahkan lebih parahnya kepunahan.
Sehingga perlu adanya pelestarian yang dilakukan agar hewan terlindungi habitat serta ekosistemnya.
Contoh dari pelestarian hewan adalah melakukan penangkaran dan pembuatan suaka margasatwa.
Kegiatan tersebut menjadi cara yang sangat baik untuk mendukung kelestarian hewan dari perburuan liar.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait materi sekolah