Menlu – Mendikbudristek Luncurkan Buku Bahan Pengajaran ASEAN untuk Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama untuk meluncurkan buku
Penulis:
Larasati Dyah Utami
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama untuk meluncurkan buku Bahan Pengajaran ASEAN Bagi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peluncuran secara resmi dilakukan oleh Menlu Retno Marsudi dan Mendikbudristek Nadiem Makarim secara virtual pada Rabu (1/9/2021).
Menlu Retno mengatakan penting untuk menanamkan pemahaman ASEAN bagi masyarakat Indonesia sejak usia dini.
“World Economic Forum dalam laporannya memproyeksikan di tahun 2030, ASEAN akan menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia dengan PDB senilai USD 4,5 triliun. ASEAN terus mendorong kerja sama ekonomi yang bebas, adil, dan tidak diskriminatif,” kata Menlu pada konferensi pers, Rabu (1/9/2021).
ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations, atau dalam bahasa Indonesia adalah Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara merupakan organisasi yang terdiri dari negara-negara di Asia Tenggara.
Baca juga: Mendikbudristek Nadiem Makarim Resmi Bubarkan BSNP
Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Laos, Vietnam, Myanmar dan Kamboja merupakan anggota ASEAN, dimana Indonesia merupakan salah satu pendiri ASEAN.
Berdasarkan survei mengenai pengaruh kekuatan ekonomi di kawasan, responden menaruh ASEAN di tempat kedua setelah China, bahkan mengungguli Amerika dan Uni Eropa.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat melihat ASEAN adalah kekuatan penting di Kawasan dan juga dunia.
Namun masih terdapat gap pemahaman yang cukup tinggi mengenai ASEAN, termasuk di Indonesia.
“Generasi muda harus mengenal ASEAN. Generasi muda harus bangga terhadap identitas komunitas ASEAN. Generasi mudalah yang akan menentukan arah dan corak Kawasan ASEAN di masa depan,” ujarnya.
Menlu Retno mengapresiasi tim penyusun buku serta para guru yang telah berkontribusi hingga akhirnya buku tersebut berhasil diluncurkan
Ia berharap buku yang diluncurkan menjadi jembatan informasi yang dapat membuka wawasan mengenai ASEAN, serta membuka identitas nilai-nilai ASEAN di masyarakat.
Mendikbud Nadiem mengatakan buku bahan pengajaran ASEAN ini akan sangat membantu upaya untuk menggalakkan merdeka belajar.
Secara garis besar buku tersebut merujuk pada ASEAN Curriculum Source Book yang menekankan pada 5 tema utama.
Diantaranya mengenal ASEAN, menghargai identitas dan keragaman, mengaitkan isu lokal dan isu global, mendorong persamaan dan keadilan, serta mendorong kerja sama untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
Nadiem berharap para guru dapat memanfaatkan buku ini sebagai sumber materi bahan ajar di sekolah
“Masa depan ASEAN bergantung pada pelajar yang cerdas dan berkarakter,” ujarnya.