Jumat, 3 Oktober 2025

Calon Presiden 2014

Jokowi Tak Akomodir Parpol Pendukung akan Jadi Ancaman Serius Buat Pemerintahan

sehingga, jika ada ketidakpuasan dari partai pendukung itu adalah hal yang wajar

Warta Kota/henry lopulalan
RUMAH TRANSISI - Presiden terpilih Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Kepala Staf Kantor Transisi Jokowi - JK, Rini Soewandi dan tiga orang Deputi Kepala Staf, Anies Baswedan, Akbar Faisal dan Hasto Kristiyanto ( kiri-kanan) di halaman Kantor Transisi Jokowi - JK di Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8). Kantor Transisi tersebut akan menjadi tempat untuk mempersiapkan jalannya pemerintahan transisi dari pemerintahan Presiden SBY hingga pelantikan presiden tanggal 20 Oktober, termasuk membahas pembentukan kabinet dan APBN 2015. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai politik pendukung presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla seperti Hanura, PKB, dan PKPI akan meradang serta berbalik arah tidak mendukung apabila tidak diakomodir dalam pembahasan soal pemerintahan dan kabinet di dalam tim transisi, sehingga, jika ada ketidakpuasan dari partai pendukung itu adalah hal yang wajar.

“Sangat berbahaya, kalau sekarang kita lihat koalisi merah putih solid di parlemen. Kalau Jokowi tidak mengakomodir partai pendukung, bisa jadi menjadi ancaman serius bagi pemerintahan Jokowi di parlemen nantinya,”ujar Pengamat Politik Polcomm Institute Heri Budianto dalam pernyataannya, Sabtu(9/8/2014) malam.

Menurut Heri, semestinya Jokowi dalam pembentukan tim transisi tetap mengajak bicara beberapa partai-partai pendukung. “Harusnya partai pendukung harus tetap di akomodir, bahkan jauh lebih besar dari itu,” katanya.

Walaupun tidak dibuka ke publik, lanjut Heri, pasti kecewa dengan sikap politik Jokowi dalam membentuk tim transisi yang tidak mengakomodir partai pendukung.

“Walaupun tidak dibuka di publik, mereka pasti merasa ditinggalkan,” ujarnya.

Jika kondisi ini terus berlanjut hingga pembentukan kabinet. Maka akan membahayakan pemerintahan Jokowi-JK nantinya. Pasalnya, beberapa partai pendukung Jokowi, bisa saja kecewa dan membelot untuk melawan Jokowi-JK di parlemen.

“Kontroversi yang dibuat Jokowi adalah dengan tidak mengakomodir kekuatan politik yang mendukung Jokowi-JK. Jadi, kelima Deputi dan Kepala Transisi, tidak mewakili kelompok partai yang menurut saya penting. Bagaimanapun juga partai yang mendukung Jokowi-JK harus dilibatkan,” ujar Heri.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved