Calon Presiden 2014
Bupati Isran Noor Sarankan Prabowo Stop Gugatan di MK
Sebelumnya Isran diketahui pernah mendirikan ormas Indonesia Bisa, yang menjadi pendukung Prabowo.
Editor:
Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered
TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA - Bupati Kutai Timur yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Isran Noor, menyampaikan saran pada Prabowo Subianto untuk tidak melanjutkan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) RI.
Hal tersebut disampaikan Isran dalam kapasitas sebagai saudara dan sahabat. Isran diketahui sempat mendukung pencapresan Prabowo sebelum akhirnya memutuskan mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
"Kepada Prabowo, saran saya, tidak usah melanjutkan gugatan. Kalau perlu di tengah perjalanan ini, muncul dari hati yang paling dalam keputusan untuk tidak melanjutkan gugatan," kata Isran di Sangatta, Selasa (5/8/2014).
"Yang elegan, cabut, dan nyatakan mundur serta tidak melanjutkan gugatan. Ini pesan dari saudaranya, sahabatnya. Kalau legowo akan lebih terhormat," kata Isran.
Sebelumnya Isran diketahui pernah mendirikan ormas Indonesia Bisa, yang menjadi pendukung Prabowo. Ia juga pernah mengundang Prabowo hadir di Kutim, 12 Oktober 2013, saat HUT Kabupaten Kutim. Dan di depan seluruh peserta upacara, Isran menyatakan mendukung Prabowo sebagai presiden RI.
Pada sisi lain, proses hukum terkait sengketa antara Churchill Mining Plc dengan Pemerintah Indonesia hingga saat ini berlangsung dalam dua jalur. Yaitu arbitrase di International Center for Settlement and Investment Disputes (ICSID) dan proses pidana di Mabes Polri.
Yang menarik, Bupati Kutai Timur, Isran Noor, kini telah berbeda "kubu politik" dengan Prabowo Subianto, pemilik Nusantara Energi Group, yang notabene diperkokoh posisinya oleh Pemkab Kutim dalam sengketa "mendunia" dengan Ridlatama Group (mitra Churchill Mining).
Terkait hal tersebut, saat dikonfirmasi wartawan di Sangatta, Isran Noor mengatakan hubungannya tidak renggang dengan Prabowo, meskipun ia tidak mendukungnya secara politik.
"Secara pribadi saya dan Pak Prabowo tidak renggang. Tapi memang saya tidak dukung dia. Untuk arbitrase, itu urusan negara. Tidak ada masalah. Walaupun itu kepentingannya dia (Prabowo dan Energi Nusantara Group, red).
Isran pun menegaskan, tidak boleh urusan politik dikaitkan dengan kepentingan negara dan bangsa. "Spirit tetap maksimal. Tidak ada urusan Prabowo dan Energi Nusantara," kata Isran, yang dalam pilpres lalu mendukung pasangan Jokowi-JK.