Rabu, 1 Oktober 2025

Pemilu 2014

Praktisi Minta Kubu Capres Hormati Hukum Berlaku

Begitu juga menyoroti hasil yang dirasa tak memuaskan salah satu pihak yang bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut

Penulis: Edwin Firdaus
Warta Kota/Henry Lopulalan
Capres Prabowo Subianto (kiri) dan Capres Joko Widodo ( kanan) menunjukkan hasil undian pada Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Pemilu Tahun 2014 di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (1/6/2014). Pasangan Capres dan Cawapres, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mendapatkan nomor urut satu sedangkan pasangan Capres dan Cawapres, Joko Widodo dan Jusuf Kalla bernomor urut dua. (Warta Kota/Henryl Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi dan Jusuf Kalla serta Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diminta berjiwa besar menyikapi hasil akhir rekapitulasi Pilpres yang diumumkan KPU, Selasa (22/7/2014). Begitu juga menyoroti hasil yang dirasa tak memuaskan salah satu pihak yang bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Demikian disampaikan Praktisi Hukum, Erman Umar melalui siaran persnya, Selasa (22/7/2014). Erman juga menegaskan agar salah satu pihak yang kalah dapat legowo dan berjiwa besar.

"Dalam perjuangan politik dan demokrasi itu wajar ada menang dan ada kalah. Ini untuk meningkatkan kualitas demokrasi bangsa kita, dan elite politik juga harus memberikan tauladan kearifan bagi masyarakat," kata Erman.

Lebih lanjut, Ketua Komite Penyelamat Organisasi Kongres Advokat Indonesia itu juga mengingatkan semua pihak untuk menahan diri. Termasuk pihak yang kalah di Pilpres 2014 ini. Menurut Erman, jika tak menerima keputusan KPU, bisa menempuh jalur hukum.

"Jika ada fakta dan bukti kecurangan itu sangat masif dan signifikan, maka pihak yang kalah silakan melakukan upaya hukum ke Mahkamah Konstitusi (MK)," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved