Pemilu 2014
Aria Bima: Penolakan Prabowo Pada Hasil Pilpres Tidak Elok
Lanjut Aria hal itu seperti yang dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan selama 10 tahun
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim pemenangan pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, Aria Bima mengatakan penolakan dan pengunduran diri capres nomor urut satu Prabowo Subianto pada pelaksanaan Pilpres 2014 telah mencoreng demokrasi bangsa.
"Pengunduran dan tidak menerima, proses kampanye, pencoblosan, penghitunan suara ini kurang elok dalam tradisi politik kita," ujar Aria Bima, di Batavia Marina Restoran, Jakarta, selasa (22/7/2014).
Aria mengatakan menerima dan mengakui hasil pemilihan umum merupakan penhormatan terhadap demokrasi bangsa. Lanjut Aria hal itu seperti yang dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan selama 10 tahun.
"PDI Perjuangan sudah dua kali dalam posisi kalah dan menggugat kepada MK, dan hasil MK kita terima dan kita pun berada di luar pemerintahan yang mengakui pemerintahan yang ada,"
ujar Aria.
Aria mengatakan PDI Perjuangan selalu menghormati hasil Pemilu, meski dalam penyelenggaraanya terdapat ketidaksempurnaan.
"Kita selalu menghormati hasil Pemilu. Mengenai masalah sempurna atau tidaknya , namanya kita masih dalam proses mencari demokrasi yang cocok buat Indonesia, dua kali kita kalah kita mengikuti. Kita mengikuti prosea legal di MK dan itu cukup mendidik kita," ujar Aria.
Sebelumnya dalam pemeberitaan di media massa, calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto menolak rekapitulasi dan pelaksaan Pilpres 2014. Penolakan tersebut karena penyelenggara Pemilu dianggap tidak netral dan profesional sehingga menyebabkan terjadinya banyak kecurangan.