Calon Presiden 2014
Litbang Kompas: Kami Siap Diaudit
Litbang Kompas menilai lembaga survei memegang prinsip keterbukaan. Kalau pun diaudit, Litbang Kompas siap bahkan sumber keuangannya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - General Manager Litbang Kompas Harianto Santosa mengatakan pihaknya bukan lah suatu lembaga survei, melainkan menjadi bagian redaksi Harian Kompas guna membuat jurnalisme presisi.
"Litbang Kompas itu bukan lembaga survei. Kami itu bagian dari Redaksi Kompas yang bikin jurnalisme presisi, itu dikenal dalam jurnalisme," kata Hari di Hotel Century, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2014).
Menurutnya ada tiga hal penting harus dikumpulkan dalam jurnalisme presisi, yaitu data primer, sekunder dan eksperimen. "Kami kerap melakukan ketiganya. Untuk data primer kami lakukan sendiri secara nasional," ujar Hari.
Litbang Kompas, diakui Hari, telah telah melakukan tujuh kali dalam hitung cepat. "Yang kami lakukan pertama adalah sampling yang menjadi bagian metodologi. Kami membuat jaringan interviewer," tuturnya.
Peneliti Litbang Kompas Bestian Nainggolan menambahkan, lembaga survei prinsipnya keterbukaan. Kalau diaudit, Litbang Kompas siap bahkan sampai sumber keuangan. "Sampai TPS-nya di mana, itu persis harus diketahui," katanya.
Dirinya mengungkapkan, ketika data sah KPU nanti muncul, Litbang Kompas memeriksa kembali untuk menentukan apakah hasilnya sama dengan hasil hitung riil lembaga penyelenggara pemilu. Ini dilakukan untuk menguji keabsahan data.
"Ada kasus seperti ini (perbedaan hasil hitung cepat dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014, red) kami beruntung, mana kambing dan domba. Jadi lembaga survei itu harus terbuka," tambah Bastian.