Pemilu 2014
Polri Diminta Waspadai Anasir Kerusuhan
Sekjen SekberNas Relawan Prabowo-Hatta, Heru B. Arifin, meminta polisi lebih waspada terhadap keamanan nasional.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen SekberNas Relawan Prabowo-Hatta, Heru B. Arifin, meminta polisi lebih waspada terhadap keamanan nasional. Status kewaspadaan nasional harus ditingkatkan.
"Jangan sampai sudah ada kerusuhan baru status keamanan ditingkatkan menjadi siaga satu. Sebaiknya tingkatkan kewaspadaan dan ambil kesiapsiagaan sejak dini, sebelum semuanya terjadi," tegas Heru di Mampang Center, usai melakukan teleconference , Jakarta, Minggu (6/7/2014).
Menurut Heru, ada tokoh yang memprovokasi lahirnya kerusuhan. Misalnya, hanya kecurangan yang bisa mengalahkan Jokowi. Pernyataan seperti ini sebuah sikap fanatisme buta yang bisa memicu kekerasan jika Jokowi benar-benar kalah.
"Seolah-olah kerusuhan memang sedang disiapkan. Saya harap Polri tidak menganggap remeh pernyataan-pernyataan provokatif itu. Ucapan itu sinyal bahwa ada anasir kerusuhan yang siap bergerak. Polri harus menyelidiki dan menghentikannya," ujar Heru.
Dia mengatakan kekerasan bukan jalan keluar bagi penyelamatan demokrasi. Pergantian kekuasaan sejak reformasi bergulir sebaiknya terus dipertahankan secara damai.
"Seluruh rakyat Indonesia harus menjadikan Pilpres ini sebagai sarana penyaluran aspirasi politik damai, dan bukan sebagai ekspresi penyaluran fanatisme buta yang menciptakan brutalisme," terangnya.
Heru yakin rakyat tidak gampang dibodohi dan dimanipulasi.
"Saatnya rakyat menjadi pemilih cerdas dan tidak gampang melakukan anarkis, kalah atau menang calon yang kita dukung, keindonesiaan harus tetap dipertahankan. Saatnya Indonesia bangkit bersatu menciptakan perubahan dan kejayaan," tegasnya.