Calon Presiden 2014
Gelar Konser Maher Zain, Koalisi Merah Putih Rangkul Kalangan Tua dan Muda
Acara musik reliji itu merupakan penyambung masyarakat antar generasi, gender dan masyarakat desa-kota
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konser Maher Zain yang digelar Tim Prabowo-Hatta pada Rabu lalu bukan sebuah konser biasa. Acara musik reliji itu merupakan penyambung masyarakat antar generasi, gender dan masyarakat desa-kota.
"Dengan Maher Zain ditunjukkan bahwa massa pendukung Prabowo-Hatta terbuka dalam kebudayaan. Dia penyanyi asal Libanon yang tumbuh di lingkungan yang plural, lalu tinggal di Swedia. Penyanyi muslim yang bahkan disukai di Barat dan juga masyarakat kita," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera, Mustofa Nahra Wardaya dalam keterangan persnya, Jumat (4/7/2014).
Meski bermusik di jalur reliji, Maher tampil luwes. Mengenakan jas, kemeja dan topi pet serta tidak mesti memakai pakaian khas timur tengah.
"Ini langkah visioner. Dia mewakili semua golongan, tua muda, bapak-bapak, ibu-ibu, remaja menjadi penggemarnya. Masyarakat pedesaan dan urban juga akrab dengan musiknya meski ada perbedaan bahasa. Ini bukti dia membawa keterbukaan," tuturnya.
Dia juga berharap, konser Maher Zain memberikan suntikan semangat bagi pendukung pasangan capres-cawapres nomer urut satu itu.
Menurutnya, konser ini digelar pada saat yang tepat, di Bulan Ramadhan. Sekaligus penghormatan pada umat muslim yang tengah menjalankan puasa Ramadhan. "Acara musik yang kami usung sesuai dengan momentum Ramadhan, ada penghargaan dan penghormatan," ucap Nahra.
Calon presiden Prabowo Subianto juga hadir pada konser Rabu (2/7/2014) malam lalu, juga mengapresiasi pada penggagas konser tersebut, CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo. "Di sini hadir Pak Hary Tanoesoedibdjo. Dialah penggagas acara ini. Meski beliau beragama Kristen, tetapi beliau menggagas acara ini untuk umat muslim di Tanah Air di bulan Ramadhan," kata Prabowo.
Pada konser itu, hadir pula diantaranya adalah Ketua Umum partai Golkar Aburizal Bakrie, Presiden PKS Anis Matta, Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum Demokrat Nurhayati, Sekjend Golkar Idrus Marham, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, Max Sopacua (Demokrat) dan Tantowi Yahya (Golkar).