Calon Presiden 2014
Suhardiman Prihatin Kondisi Golkar di Bawah Aburizal
"Saya sangat prihatin. Saya pendiri yang masih hidup. Saya malu melihat Golkar (saat ini, red)," ungkap Suhardiman kepada wartawan di rumahnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Partai Golkar Suhardiman, mengaku sedih melihat partai berlambang beringin mencampakkan kadernya, Jusuf Kalla (JK) yang maju mendampingi Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014.
Keprihatinan Suhardiman bertambah setelah DPP Partai Golkar pimpinan Ketua Umum Aburizal Bakrie memecat tiga kadernya, lantaran mendukung capres dan cawapres Jokowi-JK, di antaranya Nusron Wahid, Poempida Hidayatollah, dan Agus Gumiwang Kartasasmita.
"Saya sangat prihatin. Saya pendiri yang masih hidup. Saya malu melihat Golkar (saat ini, red)," ungkap Suhardiman kepada wartawan di rumahnya kawasan Cipete, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2014).
Ia menyinggung langkah JK pada Pemilu 2009. Kala itu sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, justeru sebagian kader partai mendukung pasangan SBY-Boediono. Pascakekalahan, JK tak memecat satu pun kader partai yang mendukung SBY-Boediono.
Dalam 2014 kali ini, Suhardiman meyakini pasangan Jokowi-JK akan mengalahkan Prabowo-Hatta. Setelahnya, Partai Golkar akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa yang akan melengserkan Aburizal dari pucuk kepemimpinan.
Purnawirawan Jendral TNI Angkatan Darat itu menambahkan, bahwa kebijakan-kebijakan Aburizal selama menjadi nakhoda Partai Golkar akan berbalik kepadanya. Sejarah akan mencatat hal itu, begitu timpal Suhardiman.