Rabu, 1 Oktober 2025

Calon Presiden 2014

Eva: Jokowi Dirugikan Peredaran Tabloid "Obor Rakyat"

Eva mengatakan pihaknya telah melaporkan Obor Rakyat ke Dewan Pers. Hasilnya Dewan Pers menganggap tabloid itu tidak memenuhi kaidah jurnalisme.

Editor: Hasanudin Aco
Kompas.com
Koran Obor Rakyat berisi tentang pembusukan Capres Jokowi banyak disebar di masjid-masjid di Kabupaten Pamekasan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari PDIP Eva Kusuma Sundari meminta Polri menindaklanjuti kasus Tabloid "Obor Rakyat". Ia mengatakan isi dari tabloid tersebut sebagai upaya black campaign alias kampanye hitam.

"Kalau negatif campaign kita terima, kala kampanye hitam dirugikan, Jokowi dirugikan kewajiban kepolisian menindaklanjuti," ujar Eva dalam rapat Komisi III dengan Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/6/2014).

Eva mengungkapkan pemilu harus mengedepankan rasionalitas bukan dengan emosi. "Tidak asal pemilu memobilisasi emosi, memproduksi berita bohong. Kita ingin tetap rasional, akhirnya pemilu berkualitas," imbuhnya.

Eva mengatakan pihaknya telah melaporkan Obor Rakyat ke Dewan Pers. Hasilnya Dewan Pers menganggap tabloid itu tidak memenuhi kaidah jurnalisme.

Sehingga, kubu Jokowi-JK mempersoalkan dan melaporkan kepada kepolisian. "Sumber politicalwave kita mendapat serangan 94 persen black campaign, Prabowo 7 persen tapi negative campaign. Kita posisi dirugikan bukan Jokowi saja tapi masyarakat ada resiko pemilu mundur," katanya.

Anggota Komisi III dari PKB Otong Abdurrahman juga meminta kepolisian melakukan pengusutan. Sebab adanya tabloid itu tidak sesuai dengan tujuan pilpres yang menjamin rasa aman.

Ia menemukan kerawanan akibat peredaran tabloid tersebut. "Pondok pesantren bergejolak, santri membakar tabloid itu, ulama merespon fitnah. Ini gejala kurang baik," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved