Kamis, 2 Oktober 2025

Calon Presiden 2014

Peneliti: Banyak Pendukung PDIP Tidak Hadir Saat Pencoblosan

"Pemilihnya itu wong cilik, pedagang sayur, atau tukang sapu jalanan, yang tidak hadir ke TPS," kata Peneliti Polcomn Institute, Heri Budianto.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/Herudin
Dari kiri, Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, Caleg Partai Golkar, Charles Bonar Sirait, dan Direktur Eksekutif Political Communication Institute (PolcoMM), Heri Budianto saat diskusi hasil survei terhadap tingkat elektabilitas kepala daerah yang dipilih oleh pemilih pemula, di Jakarta Pusat, Minggu (9/3/2014). Hasil survei tersebut, nama Jokowi teratas dengan 23,6 persen, disusul Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini 10,7 persen, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok dengan 8,3 persen. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -   Peneliti Polcomn Institute, Heri Budianto, menyebutkan bahwa pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagian besar adalah masyarakat kelas bawah atau yang biasa disebut "wong cilik," yang belum tentu hadir ke Tempat Pemilihan Suara (TPS) di hari pencoblosan.

Dalam pemaparannya di pemaparan hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) yang berjudul "Adu Sprint Elektabilitas Capres," di hotel Puri Denpasar, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (14/6/2014), Heri menyebut sudah pernah menggelar penelitian soal itu pada pemilu legislatif (pileg) 9 April lalu.

"Pemilihnya itu wong cilik, pedagang sayur, atau tukang sapu jalanan, yang tidak hadir ke TPS. Waktu saya tanya, dia bilang dia nggak ada waktu karena lebih baik bekerja," katanya.

Dari survei yang digelar PDB terhadap 1200 responden pada 6-11 Juni lalu, diketahui Prabowo Subianto - Hatta Rajasa elektabilitasnya mencapai 31,8 persen, sedangkan Jokowi - JK mendapat 29,9 persen.

Responden yang mendukung Prabowo - Hatta yang berlatar belakang sarjana mencapai 13,4 persen, SMA, 14,9 persen, SMP 1,7 persen dan SD 1,6 persen. Sedangkan responden yang mendukung Jokowi - JK yang berlatar belakang sarjana 13,4 persen, SMA 11,7 persen, SMP 2,5 persen dan SD 2,2 persen. Diketahui pendukung Prabowo - Hatta lebih banyak menengah ke atas, sedangkan pendukung Jokowi - JK lebih banyak kalangan menengah ke bawah.

Heri menduga situasi yang dialami PDIP pada pileg lalu juga akan dialami pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla (JK) yang diusung PDIP.

"Hasil survei ini merupakan peringatan untuk pasangan Jokowi-JK," terangnya.

Sedangkan kata dia pendukung Prabowo-Hatta yang menurutnya basis masanya adalah kalangan masyarakat menengah ke atas, akan menyempatkan waktunya untuk hadir ke TPS.

"Kalangan menengah ke atas itu pemilih rasional, yang menyempatkan waktu untuk datang ke TPS," tandasnya

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved