Calon Presiden 2014
Orangtua Korban Tragedi 1998 Minta Jokowi Datangi Aksi Kamisan
Maria Katarina Sumarsih, ibunda Wawan, yang tewas dalam Tragedi Semanggi I, berharap Jokowi mendatangi aksi Kamisan di depan Istana Negara.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maria Katarina Sumarsih, ibunda BR Norma Irawan atau Wawan, yang tewas dalam Tragedi Semanggi I, berharap Calon Presiden Joko Widodo mendatangi aksi Kamisan di depan Istana Negara.
Hal itu disampaikan Sumarsih saat melakukan audiensi dengan Wakil Ketua DPR asal PDIP Pramono Anung di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/6/2014).
"Harapan saya, Pak Pramono, dan PDIP yang mencalonkan Jokowi. Jokowi kebiasaan blusukan. Sebelum Pilpres,Pak Jokowi blusuki dan menyapa kami 5-10 menit setiap Kamis, sebelum 9 Juli 2014 pukul 16.00-17.00 WIB," kata Sumarsih.
Sumarsih mengharapkan kasus 1998 dapat diselesaikan secara transparan. "Semoga Pak Jokowi berkenan memblusuki kami pada aksi Kamisan," tuturnya.
Selama delapan tahun ini, Sumarsih bersama keluarga korban lain dan aktivis HAM menggelar aksi diam di depan Istana Negara setiap hari Kamis dengan menggunakan pakaian hitam. Mereka menyebut aksi itu sebagai "Kamisan". Aksi Kamisan juga bentuk kekecewaan para keluarga korban pelanggaran HAM atas mandeknya kelanjutan proses hukum kasus-kasus tersebut.
Sedangkan Politisi PDIP Pramono Anung mengaku akan menyampaikan permintaan Sumarsih kepada Jokowi. Namun, ia mengakui jadwal Jokowi berkampanye presiden sangat penuh.
Untuk itu, Pramono mencoba mencari waktu luang Jokowi untuk menemui orangtua korban.
"Dengan waktu yang ada, Jokowi sibuk keliling. Nanti akan dicarikan waktu bertemu dengan aksi sebanyak 355 kali berhari Kamisan," ungkapnya.