Selasa, 7 Oktober 2025

Calon Presiden 2014

Dandim 0501 Jakpus: Babinsa Ditugaskan Hanya untuk Identifikasi Wilayah

Ia meyakinkan jajarannya, termasuk Babinsa, menjalankan instruksi Panglima TNI AD agar prajurit TNI bersikap netral pada proses pemilu ini.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rendy Sadikin
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Ilustrasi Bintara Pembina Desa (Babinsa). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat, Letkol Infantri Yudi Pranoto membantah adanya perintah pimpinan TNI AD terhadap jajaran Bintara Pembina Desa (Babinsa), khususnya Koramil 0405 Gambir untuk mengarahkan warga memilih Prabowo Subianto pada Pilpres 9 Juli 2014.

Ia meyakinkan jajarannya, termasuk Babinsa, menjalankan instruksi Panglima TNI AD agar prajurit TNI bersikap netral pada proses penyelenggaraan pemilu ini.

"Kita satu komando, begitu diperintahkan netral sampai ke bawah begitu," kata Yudi saat ditemui di Kodim 0501/Jakarta Pusat, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (5/6/2014) malam.

Menurut Yadi, yang sebenarnya dilakukan Babinsa ke wilayah Jakpus, termasuk daerah Cideng, merupakan menjalankan tugas dan fungsi pengumpulan, pemeliharaan dan pembaruan data geografi, demografi, kondisi sosial dan potensi nasional (geodemokonsos).

Tugas dan fungsi Babinsa itu dilakukan secara rutin dan tidak semata karena saat ini tengah masa pilpres. "Sebenarnya tidak ada itu. Tugas pendataan itu dalam rangka tugas rutin, geodemokonsos tersebut," ujarnya.

Menurut Yudi, mengetahui harga terkini tentang barang-barang sembako, seperti telur dan sayur mayur, hingga nilai tukar mata uang asing, termasuk tugas Babinsa. "Karena semua itu kan mempunyai efek. Bukan mendata untuk kegiatan kondisi seperti begini (masa kampanye Pilpres,-red)," kata dia.

Ia mencontohkan, fungsi geodemokonsos khusus untuk demografi di antaranya berkaitan dengan penduduk yakni dengan menghimpun data tokoh pemuda hingga tokoh masyarakat di suatu wilayah tertentu.

Menurut Yudi, dalam rangka tugas dan fungsi geodemokonsos itu, seorang Babinsa bisa melaksanakan tugasnya dengan mendatangi rumah warga, di jalan atau di tempat warga berada.

Ia mengakui, data-data yang dikumpulkan oleh aparat Babinsa nantinya dilaporkan ke pimpinan. Dan selanjutnya, data tersebut dari pihak TNI bisa di-sampaikan ke pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pemerintah daerah.

"Data itu data biasa. Kami bekerja tidak sendiri. TNI itu membantu pemda, misal data untuk bakti sosial dan sunatan massal. Nah data itulah yang kita gunakan ke pemerintah," ujarnya.

Karena sudah menjadi tugas rutin, lanjut Yudi, maka apa yang dilakukan aparat Babinsa di wilayahnya masing-masing berjalan sebagaimana tugas dan fungsinya.

Yudi kembali membantah adanya petugas Babinsa yang mendata dan mengarahkan sejumlah warga di wilayah Cideng untuk memilih capres Prabowo Subianto.

"Berkaitan dengan instruksi, itu tidak ada (instruksi). Ini kegiatan rutin berkaitan dengan geodemokonsos yang harus di-update setiap hari untuk dilaporkan ke pimpinannya," ujarnya.

Yudi merasa yakin bahwa kejadian yang menimpa beberapa warga di Cideng atas kedatangan petugas Babinsa beberapa hari lalu merupakan kesalahan komunikasi kedua pihak. "Saya rasa itu miskomunikasi. Kami tetap netral," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved