Kamis, 2 Oktober 2025

Calon Presiden 2014

Almisbat: Janji Lanjutkan Kebijakan SBY, Prabowo Plin-plan

"Pemaparan itu juga dapat dilihat sebagai bentuk inkonsistensi atau sikap plin-plan Prabowo yang selama ini mengklaim antineolib."

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Rendy Sadikin
Kompas.com/Sabrina Asril
Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa berada di tengah kader Partai Demokrat di Hotel Sahid Jakarta, Minggu (1/6/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pujian Prabowo Subianto terhadap kebijakan politik ekonomi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan janjinya yang akan meneruskan kebijakan ekonomi tersebut dinilai sebagai sikap inkonsisten atau plin-plan.

"Selain bentuk ketidakpercayaan diri, pemaparan itu juga dapat dilihat sebagai bentuk inkonsistensi atau sikap plin-plan Prabowo yang selama ini mengklaim antineolib," ujar Sekjen Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) Hendrik Sirait, Senin (1/6/2014).

Pasalnya, imbuh Hendrik, selama ini Prabowo selalu bilang akan menegakkan kedaulatan bangsa yang dianggapnya secara ekonomi dijajah oleh asing.

"Bahkan pernyataan itu acap ducapkannya sebagi kritik kepada rezim SBY jauh sebelum tahun politik (pemilu) di mulai," imbuhnya.

Jadi, kata dia, kesannya konyol kalau ada klaim dari kedua pihak bahwa jika terjadi koalisi antara Prabowo dan SBY lantaran kesamaan platform.

"Padahal menurut saya justru kalau dianalogikan platform partai Demokrat dan Gerindra seperti minyak dan air, alias tidak nyambung," ujarnya.

Selain itu, kata dia, jika koalisi benar terjadi jelas akan mebalikkan tudingan dari kubu Prabowo yang selama ini menuding Jokowi sebaga capres boneka.

"Pasalnya suka enggak suka kubu Prabowo kan konteksnya menghadap kepada Demokrat untuk meyakinkan SBY bahwa program kerja mereka hanya akan meneruskan apa yg sudah dilakukan rezim SBY," ujarnya.

"Ya, berartikan secara tidak lagsung, Prabowo memposisikan dirinya sebagai bonekanya SBY. Ini bahaya kalau benar terjadi ketika seorang Presiden menjalankan pemerintahannya didikte oleh orang atau kekuatan lain yang pro asing," urainya.

Jadi kesimpulannya, kata dia, karena ambisinya menjadi presiden, Prabowo kalap menggunakan segala cara agar bisa berkuasa termasuk menghamba kepada orang atau kekuatan yang jelas-jelas adalah comporador atau kaki tangan kapitalis internasional.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved